Ikuti Kami

PDI Perjuangan Tolak Pansus Kerusuhan 22 Mei Usulan PKS

Saat 22 Mei lalu ada yang sengaja berbuat onar sehingga menimbulkan kerusuhan.

PDI Perjuangan Tolak Pansus Kerusuhan 22 Mei Usulan PKS
Anggota Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menolak usulan anggota Fraksi PKS Aboe Bakar Al Habsyi agar DPR  membentuk Pansus (Panitia Khusus) kerusuhan 21-22 Mei.

Arteria mengakui bahwa demonstrasi dijamin dalam UU. Namun saat 22 Mei lalu, ada yang sengaja berbuat onar sehingga menimbulkan kerusuhan.

Baca: Pansus Pemilu yang Ingin Dibentuk Koalisi Prabowo Janggal

"Kami melihat yang dilakukan aparat kepolisian yang dilakukan TNI, polisinya rakyat, TNI adalah tentara rakyat, yang dilakukan kemarin sekedar melindungi eksistensi negara melindungi segenap tumpah darah Indonesia, melindungi Bawaslu melindungi KPU," tegas Arteria.  

Arteria mengatakan, pada kerusuhan 22 Mei itu, Polisi dilempari bom molotov oleh para perusuh, mobil-mobil Polisi dibakar serta ada penyerangan terhadap asrama Polisi. Hal itu merupakan penyerangan terhadap simbol negara yang tak bisa dibiarkan. 

Baca: Setelah 22 Mei: Ramadhan, Lebaran & Sayup-sayup People Power

"Polisi diberikan bom molotov, rumah polisi diserang, mobil Polisi dibakar, itu simbol negara, sudahi ini semua," ucap Arteria.

Seperti diketahui, dalam Rapat paripurna DPR dengan agenda tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi-fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) tahun 2020, Selasa (11/6) diwarnai oleh interupsi dari Aboe Bakar Al Habsyi. Dia menilai DPR perlu turun tangan mengusut kerusuhan 22 Mei, dalam hal ini membentuk Pansus. 

"Kami usul bentuk pansus kerusuhan 22 Mei, anggota keluarga (korban) mengalami kebuntuan proses hukum," kata Aboe.

Quote