Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira enggan berspekulasi mengenai wacana Gibran menjadi cawapres Prabowo.
Andreas mengatakan pihaknya mencermati perkembangan dinamika politik dalam beberapa waktu ke depan.
"Lihat perkembangan beberapa ke depan," kata Andreas saat dikonfirmasi, Sabtu (21/10).
Terkait startegi untuk menaikkan elektoral pasangan Ganjar-Mahfud, dia menyebut pihaknya tak akan umumkan ke publik.
"Kalau strategi pasti tidak kami kemukakan kepada publik," tutur Andreas.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan saat ini duet Prabowo-Gibran lebih unggul dari Ganjar-Mahfud.
"Menimbang ceruk pemilih Ganjar di Jawa Tengah sedikit banyak akan tergerus oleh kehadiran Gibran," kata Agung, Sabtu (21/10/2023).
Menurutnya, suara pendukung Ganjar tetap akan tergerus walau pun Mahfud akan menutupi kekurangan tersebut di Jawa Timur.
"Namun, tak bisa dipungkiri dukungan Prabowo-Gibran juga semakin menguat karena didukung oleh mesin koalisi dan relawan," ujar Agung.
Kendati demikian, Agung menjelaskan secara kualitatif antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud berimbang karena faktor Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Karena faktor Jokowi efffect berhadapan dengan nalar publik yang masih pro-kontra pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin," ucapnya.
Sehingga, dia menilai Prabowo-Gibran punya pekerjaan rumah untuk terus merasionalisasi kepantasan duet ini melaju.
"Walaupun dalam konteks Ganjar-Mahfud tantangan elektoralnya bagaimana memperluas ceruk pemilih setelah digerus oleh Prabowo-Gibran," ungkap Agung.

















































































