Ikuti Kami

Sejalan SBY, Jokowi: Kampanye Harus Menjunjung Kebhinekaan

Jokowi: Kampanye sebaiknya bisa dijadikan payung untuk melindungi kebhinekaan.

Sejalan SBY, Jokowi: Kampanye Harus Menjunjung Kebhinekaan
Capres Petahana Jokowi di Lapangan Sitarda, Lasiana, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/4).

Kupang, Gesuri.id - Calon presiden petahana, Joko Widodo sepakat dengan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang yang menyebut bahwa kampanye sebaikanya berlangsung secara terbuka dan inklusif. Jokowi pun mengatakan pentingnya mengedepankan kebhinekaan.

"Saya sepakat sekali bahwa setiap kampanye itu yang dikemukakan kebhinekaan, keberagaman, dan yang penting adalah kesatuan kita sebagai negara," ujar Jokowi kepada awak media di Lapangan Sitarda, Lasiana, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/4).

Jokowi mengatakan bahwa kampanye sebaiknya bisa dijadikan payung untuk melindungi kebhinekaan sekaligus sebagai pengingat bahwa kontestasi demokrasi hanyalah ritual lima tahunan.

"Saya kira memang seperti itu, payung yang bagus untk mengingatkan kita smeuanya bahwa kontestasi politik ini ada setiap 5 tahun. Jangan mengorbankan kesatuan kita, persatuan, persaudaraan, kerukunan," ungkap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan jika dirinya sedari awal sudah menyampaikan bahwa dia akan selalu mengusung kampanye yang tidak berbau SARA dan politik identitas. 

"Ya sejak awal saya tunjukkan itu keberagaman, kebhinekaan dalam seni budaya, karnaval. saya kira itu yang memang kita hindari politik identitas, politik sara," kata Jokowi.

Sebelumnya, surat tersebut disampaikan SBY kepada elite partainya sehari sebelum kampanye Prabowo. Di awal pesannya, SBY, pada Sabtu (6/4), mengaku mendapat informasi yang mengandung kebenaran mengenai kampanye akbar Prabowo-Sandi di Gelora Bung Karno (GBK). SBY menyebut kampanye akbar Prabowo-Sandi mengandung unsur ketidaklaziman. Dalam suratnya itu, SBY juga menyoroti agar politik identitas tidak digunakan karena bisa memecah belah rakyat.

"Karena menurut saya apa yang akan dilakukan dalam kampanye akbar di GBK tersebut tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif, melalui sejumlah unsur pimpinan Partai Demokrat saya meminta konfirmasi apakah berita yang saya dengar itu benar. Malam hari ini, saya mendapat kepastian bahwa informasi yang didapat dari pihak lingkaran dalam Bapak Prabowo, berita yang saya dengar itu mengandung kebenaran," sebut SBY dalam suratnya.

Quote