Ikuti Kami

Soal Anies-Muhaimin, Said: Kerjasama Politik Berdasarkan Politik "Dagang Sapi" Tidak Kokoh

Bongkar pasang kerjasama menjelang masa pendaftaran capres dan cawapres masih sangat dinamis.

Soal Anies-Muhaimin, Said: Kerjasama Politik Berdasarkan Politik
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan pasangan Anies-Muhaimin yang mencuat pasca Prabowo Subianto mengumumkan nama baru koalisinya, menunjukkan dinamika politik masih sangat tinggi. 

Baca; Johan Budi Pertanyakan Alasan MK Lambat Putuskan Gugatan Usia Capres-Cawapres

Meskipun, lanjutnya, ditandai berbagai bentuk dansa politik dan segala bentuk penanda tanganan kerjasama politik di muka publik, tetapi fakta politik justru menunjukkan hal lain.

"Bongkar pasang kerjasama menjelang masa pendaftaran capres dan cawapres masih sangat dinamis. Ibarat antara mur dan baut bisa buka dan pasang," jelasnya, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (1/9).
 
Said mengatakan jika kenyataan ini justru menandakan bahwa poros politik yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden justru sejauh ini yang paling solid. 

Bagi PDI Perjuangan, kerjasama politik haruslah didasarkan pada ide dan cita cita bersama kedepan. 

"Kerjasama politik didasarkan pada semangat bersama yang lebih mendasar dalam melihat perihal penting tentangan bersama kita sebagai sebuah bangsa kedepan. Model kerjasama politik seperti ini akan jauh lebih kokoh ketimbang kerjasama yang didasarkan pada politik dagang sapi," ungkapnya.


 
Lebih jauh Said menjelaskan jika kerjasama politik PDI Perjuangan disemangati oleh politik gotong royong, dan membangun ikatan batin. PDI Perjuangan menghindari model politik dagang sapi, sebab karena berburu kekuasaan semata, dan akan cenderung mengabaikan suasana kebatinan publik. 

Angka split ticket voting sebagaimana yang tergambar pada survei Indikator Politik, Litbang Kompas dan LSI yang terbaru sangat besar.  
 
Data ini menunjukkan bahwa terkadang keinginan elit partai politik tidak sejalan dengan harapan basis pendukungnya dan lebih-lebih publik. Akibatnya basis dukungan terhadap sosok capres maupun cawapresnya tidak senantiasa diikuti sebagian besar oleh para pendukung partai yang mengusungnya. 

Sehingga dukungan lebih menonjol aspek administrasi pemilu ketimbang basis politik. 
 
Oleh sebab itu, PDI Perjuangan meyakini kerjasama politik harus menjaga gambaran basis sosio-kultural para pendukung. Kerjasama politik harus inklusif dan disemangati oleh nilai nilai moderasi. 

Sejujurnya saja, pada tingkat basis pendukung, Gus Muhaimin itu lebih mudah meyakinkan para para pendukungnya mendukung Ganjar Pranowo ketimbang yang lain, sebab ada kesamaan basis sosiologis dari pendukung PKB dan PDI Perjuangan, sama sama wong cilik. 

Baca Romli: Prestasi Ganjar Bangun SMK Gratis, Prabowo Rajin Belanja Produk Bekas Luar Negeri

"Sangat terlihat dari berbagai hasil survei, angka split ticket voting pendukung PKB yang mendukung Ganjar Pranowo sangat besar. Dan dengan mendukung Ganjar Pranowo sesungguhnya PKB akan mendapatkan efek ekor jas. Karenanya, kapanpun Gus Muhaimin berlabuh ke Mas Ganjar, dan bersama PDI Perjuangan pintu kami senantiasa terbuka. Saat janur kuning sudah melengkungpun, sebelum ada akad resmi dihadapan KPU, saya kira Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan senantiasa membuka pintu untuk “sang keponakan”, jelasnya.

Quote