Ikuti Kami

Soal Tudingan Rachmawati, Puan Minta Hentikan Saling Hujat

Di bulan suci Ramadan ini sebaiknya tidak mengeluarkan pernyataan yang menghujat.

Soal Tudingan Rachmawati, Puan Minta Hentikan Saling Hujat
Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani menanggapi pernyataan Rachmawati yang menyebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan makar pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

Baca: Hendrawan: Tudingan Rachmawati Tak Mendasar

Menurut Puan, di bulan suci Ramadan ini sebaiknya tidak mengeluarkan pernyataan yang menghujat. Dia berharap agar semua pihak mengeluarkan kata-kata yang positif.

"Jadi tidak usah di bulan ramadan yang suci ini kemudian saling menghujat, saling bicara yang tidak baik dan hawanya tidak positif," ujar Puan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, baru-baru ini. 

Puan meminta agar seluruh pihak bersabar menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019. Dia mengatakan bahwa dalam setiap pesta demokrasi, menang dan kalah adalah hal yang biasa, sehingga saling hujat sama sekali tidak diperlukan. 

"Jadi kalau nanti kemudian tanggal 22 Mei itu sudah ditentukan pemenangnya, ya harusnya semuanya bisa sama-sama legowo," kata Putri Megawati itu.

Baca: Rachmawati Tuding Megawati, Eva: Tak Paham Definisi Makar

Seperti diketahui,  Rachmawati menyebut Megawati melakukan makar saat menjadi Wapres pendamping Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Hal itu disampaikannya dalam rangka merespon pelaporan atas Mayjen (Purn) Kivlan Zein terkait dugaan melakukan tindakan makar.

Rachmawati menceritakan bahwa saat Gus Dur menunjuk Jenderal Polisi (Purn) Chairuddin Ismail sebagai Kapolri, tapi Megawati melakukan pembangkangan terhadap atasan dengan mengajukan Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro.

Quote