Ikuti Kami

Spirit Libatkan Anak Muda Berpolitik, Putri Puan Maharani Masuk Daftar Bacaleg Bareng Aryo Seno Bagaskara

PDI Perjuangan pada Kamis (11/5) ini menyerahkan 580 nama daftar bacaleg DPR RI ke Komisi Pemilihan Umum di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat

Spirit Libatkan Anak Muda Berpolitik, Putri Puan Maharani Masuk Daftar Bacaleg Bareng Aryo Seno Bagaskara
PDI Perjuangan pada Kamis (11/5) ini menyerahkan 580 nama daftar bacaleg DPR RI ke Komisi Pemilihan Umum di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. (istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - DPP PDI Perjuangan menyuntikkan spirit anak-anak muda sebagai calon pemimpin bangsa masa depan di dalam daftar bakal calon anggota legislatif (bacaleg) pemilu 2024. Sejumlah nama anak muda dimasukkan seperti Aryo Seno Bagaskara hingga Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari atau Pinka Hapsari, Putri Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Baca: Inilah Bacaleg Termuda PDI Perjuangan Boyolali, Mahasiswa & Pengusaha Usia 21 Tahun

Diketahui, PDI Perjuangan pada Kamis (11/5) ini menyerahkan 580 nama daftar bacaleg DPR RI ke Komisi Pemilihan Umum di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. 

Hasto menjelaskan bahwa 48 persen bacaleg PDI Perjuangan adalah kalangan muda berusia 45 tahun ke bawah. Wartawan lalu bertanya mengenai keberadaan Pinka di dalam daftar bacaleg. Menjawab itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Pinka Hapsari juga bagian dari kalangan muda yang masuk daftar bacaleg DPR RI karena sudah mengikuti pengkaderan. 

Dia bahkan mengatakan Pinka Hapsari sampai menginap tiga hari di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta Selatan bersama rekan separpol demi menjalani pengkaderan. 

"Ada Mbak Pinka yang memang telah mengikuti proses kaderisasi, tinggal di Sekolah Partai selama tiga hari. Mereka yang telah mengikuti itu, dicalonkan, termasuk ada Aryo Seno Bagaskara, itu masih mahasiswa. Itu juga dicalonkan, itu satu angkatan pendidikan politik bersama dengan Mbak Pinka," kata Hasto dalam konferensi pers setelah DPP PDI Perjuangan menyerahkan dokumen bacaleg DPR RI ke kantor KPU RI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Namun, Hasto tidak membeberkan daerah pemilihan yang menjadi lokasi Pinka Hapsari berkontestasi dalam politik. 

Dia mengatakan PDI Perjuangan, dalam melakukan rekrutmen, mencari para calon yang bisa berasal dari mana pun. Dan keluarga menjadi salah satu lingkungan utama yang menjadi bagian dari pendidikan politik. Sehingga para calon juga bisa muncul dari lingkungan keluarga yang berkecimpung di politik, seperti keluarga Puan Maharani. Kondisi itu juga terjadi di berbagai negara demokrasi  lainnya seperti di AS, Singapura, dan lain-lain.

"Partai terus melakukan rekrutmen melalui proses pendidikan politik dan kaderisasi. Dan salah satu proses rekrutmen itu memang berasal dari keluarga. Itu suatu kultur yang terbangun tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Amerika Serikat, di Singapura, di Eropa, itu partai politik yang menjadi pilar demokrasi itu melakukan rekrutmen dari keluarga, meskipun kami juga membuka diri terhadap tokoh-tokoh yang mau bergabung. Buktinya tadi ada purnawirawan TNI-Polri, ada para akademisi, tokoh-tokoh budayawan dan seniman, termasuk anak-anak muda," katanya. 

Hasto dalam kesempatan yang sama kemudian mengingatkan bahwa PDI Perjuangan, seperti diajarkan ketua umum Megawati Soekarnoputri, selalu mendidik kader untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dalam berpolitik. 

Baca: 3 Kader Terbaik BAGUNA PDI Perjuangan Kota Palembang Siap Menangkan Pileg 2024

Dari situ, katanya, PDI Perjuangan hanya memasukkan satu nama dari menteri era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin untuk masuk daftar bacaleg DPR RI dari parpol berkelir merah itu. 

"Kami memahami bahwa di PDI Perjuangan, kami diajarkan Ibu Megawati untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, apalagi ini, kan, proses suatu transisi kepemimpinan setelah Pak Joko Widodo (Jokowi, red) dipercaya rakyat menjadi presiden dua periode, sehingga dari menteri Kabinet Indonesia Maju, yang berasal dari PDI Perjuangan yang dicalonkan itu Bapak Yasonna Laoly," katanya. 

"Di luar itu, semua fokus untuk membantu Bapak Presiden Jokowi dan Maruf Amin agar mencapai legacy yang setinggi-tingginya untuk rakyat Indonesia, sehingga nantinya dengan dukungan rakyat, Pak Ganjar Pranowo menjadi presiden akan melanjutkan kepemimpinan dari Bung Karno, Ibu Megawati, dan Pak Jokowi," ujar Hasto.

Quote