Ikuti Kami

Tia Rahmania: Perempuan Harus Berani Terjun ke Politik

Tia: Kepekaan yang ada pada perempuan bisa membuat perubahan dan memperbaiki lingkungan sekitarnya.

Tia Rahmania: Perempuan Harus Berani Terjun ke Politik
Forum seminar dan peluncuran buku dengan tema Strategi Komunikasi Politik Jelang Pemilu 2024 yang dilaksanakan oleh program studi komunikasi Universitas Paramadina melalui Paramadina Communication Institute (PCI), Rabu (21/6).

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Provinsi Banten Tia Rahmania mengatakan kaum perempuan harus berani terjun langsung ke dunia politik. Hal tersebut ia sampaikan dihadapan peserta forum seminar dan peluncuran buku dengan tema “Strategi Komunikasi Politik Jelang Pemilu 2024” yang dilaksanakan oleh program studi komunikasi Universitas Paramadina melalui Paramadina Communication Institute (PCI), Rabu (21/6).

Baca: Puan & Ganjar Bergandengan Tangan Bukti Faksionalisasi Pencapresan Selesai

“Kita sebagai perempuan harus berani terjun langsung ke dunia politik. Perempuan diberkahi empati yang tinggi dalam lingkungan masyarakat, sehingga kepekaan yang ada pada perempuan bisa membuat perubahan dan memperbaiki lingkungan sekitarnya," ujar Tia Rahmania yang juga merupakan Psikolog itu. 

Mengawali materi yang ia sampaikan Tia memberikan pandangannya tentang keterlibatan perempuan di dunia politik kepada peserta seminar perempuan. Ia menanyakan siapa yang ingin berpartisipasi terjun ke dunia politik. Mayoritas forum tersebut menjawab tidak ingin atau belum berminat untuk menjadi seorang politisi.

Mengaitkan dengan realita tersebut, ia menjelaskan tentang dirinya secara singkat bagaimana dunia politik bagi perempuan di zaman sekarang.

“Komunikasi Politik pada dasarnya adalah bagaimana cara seorang individu mendapatkan sebuah kekuasaan. Secara harfiah, politik itu sendiri artinya tentang kekuasaaan, namun dalam artian yang lebih luas politik itu berarti bagaimana sebuah kekuasaan tersebut dapat berguna bagi lingkungan dan sekitarnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Tia Rahmania yang menjabat Kepala Unit Paramadina Psycology For People in Universitas Paramadina itu mengatakan jika pentingnya partisipasi perempuan untuk memilih dan dipilih dalam politik. 

“Pertama perempuan punya kecenderungan untuk mendorong equal rights. Kedua, perempuan mempunyai kecenderungan mendorong kebijakan yang bersifat long term. perempuan mempunyai kecenderungan menggunakan hati dan memiliki sensitifitas untuk memperjuangkan dan menjalankan tugasnya,” ungkap perempuan jebolan Megister Psikologi Univertsitas Indonesia itu.

Tia Rahmania yang juga aktif menulis berbagai artikel serta jurnal itu mengatakan jika banyak cara serta usaha untuk mendorong keterlibatan perempuan, misalnya pertama, bertitik tolak dari rekrutmen dan kaderisasi yang terstruktur, artinya berbasis pendidikan politik untuk selanjutnya terlibat dan berperan aktif dalam kepengurusan partai dan pemilu sebagai calon anggota legislatif, kepala daerah dan jabatan publik lainnya yang mekanismenya melalui partai politik. Lebih luas, pendidikan politik untuk perempuan secara umum.

“Kedua, berbasis sosialisasi dan kebijakan yaitu kementerian dan lembaga pemerintah, pers dan perguruan tinggi, dan komunitas politik non partai politik, melakukan sosialisasi dan membuat kebijakan untuk semakin mendukung partisipasi politik perempuan dalam berbagai ruang untuk kemajuan bangsa Indonesia. Ketiga, menyediakan kuota kursi khusus di parlemen untuk perempuan,” paparnya dihadapan forum yang dihadiri oleh mahasiswa, praktisi serta akademisi ilmu komunikasi tersebut.

Baca: Ini Prediksi TB Hasanuddin Soal Pergantian Panglima TNI dan Kasad

Untuk diketahui, hadir sebagai narasumber pada forum tersebut Erik Ardiyanto M.Ikom penulis buku & Dosen Ilmu Komunikasi, Abdul Malik Gismar, Ph.D Dosen Magister Ilmu Komunikasi, dan Tia Rahmania M.Psi, Psikolog dosen Program Studi Psikologi & aktivis politik perempuan.

Quote