Ikuti Kami

Romy Soekarno Ingatkan Bawaslu Harus Siap dengan Sistem Digitalisasi Dalam Pemilu

Lembaga pengawas pemilu harus mampu beradaptasi dan siap siaga menjalankan tugas pengawasan dalam era transformasi teknologi.

Romy Soekarno Ingatkan Bawaslu Harus Siap dengan Sistem Digitalisasi Dalam Pemilu
Anggota Komisi II DPR RI Romy Soekarno.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPR RI Romy Soekarno menegaskan pentingnya kesiapan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menghadapi tantangan zaman, terutama dalam konteks kemungkinan penerapan sistem digitalisasi dalam pemungutan suara pada pemilu mendatang. 

Menurutnya, lembaga pengawas pemilu harus mampu beradaptasi dan siap siaga menjalankan tugas pengawasan dalam era transformasi teknologi.

“Karena kecanggihan teknologi tak bisa dibendung. Nah, dalam hal pemilu bukan tak mungkin nantinya digitalisasi. Mengaspirasikan suara tak perlu di kertas lagi, tetapi melalui alat digital. Dan itu Bawaslu juga harus siap,” kata Romy Soekarno dalam sambutan daringnya pada acara Penguatan Kelembagaan bertema Akuntabilitas Keuangan sebagai Wujud Penguatan Kelembagaan Bawaslu dan Peningkatan Kepercayaan Publik dalam Penyelenggaraan Pemilu, Senin (6/10/2025).

Romy yang merupakan politisi PDI Perjuangan itu sedianya hadir langsung dalam acara yang digelar Bawaslu Provinsi Jawa Timur dan Bawaslu Kota Blitar di salah satu hotel di Kota Blitar. Namun karena berhalangan hadir, ia menyampaikan paparannya secara daring.

Dalam kesempatan tersebut, Romy menjelaskan bahwa perkembangan teknologi yang begitu cepat menuntut lembaga penyelenggara dan pengawas pemilu untuk ikut bertransformasi. Ia menilai, tidak menutup kemungkinan ke depan pemilu akan dilakukan tanpa menggunakan kertas, melainkan melalui perangkat digital yang memungkinkan pemilih menekan tombol pilihan mereka secara elektronik.

“Saat ini sudah muncul wacana untuk menyelenggarakan pemilu tanpa kertas. Artinya, menyuarakan pilihan nanti cukup menekan tombol di alat khusus. Itu seperti yang dilakukan sejumlah negara-negara yang sudah maju,” ujarnya.

Romy meyakini bahwa sistem digitalisasi pemilu akan memberikan manfaat besar, baik dari sisi efisiensi waktu maupun efektivitas anggaran. 

Ia mencontohkan, dalam Pemilu 2024 saja, kebutuhan anggaran mencapai sedikitnya Rp7 triliun. Dengan sistem digital, angka itu bisa ditekan secara signifikan.

“Jika nanti menggunakan digital, tentu bakal lebih hemat lagi. Apalagi, saat ini ponsel sudah bukan barang langka. Dan nanti pemilih adalah generasi-generasi yang sudah kenyang dengan teknologi terkini,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Blitar, Roma Hudi Fitrianto, menyambut baik gagasan tersebut. Ia menyebutkan bahwa acara yang diikuti berbagai elemen masyarakat, partai politik, serta perwakilan pemerintah ini memang penting untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu.

“Karena keberadaan Bawaslu sangat penting dalam penyelenggaraan demokrasi,” ujar Roma.

Menanggapi wacana digitalisasi pemilu, Roma menilai hal itu memungkinkan untuk diterapkan di masa mendatang, meski membutuhkan proses panjang. Ia menekankan bahwa Bawaslu akan tetap siap menjalankan fungsi pengawasan, baik dalam sistem manual maupun digital.

“Kalau dari kami atau Bawaslu ketika nanti ada digitalisasi kami siap. Bawaslu intinya siap mengawasi,” ungkapnya.

Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB tersebut juga dihadiri oleh Yusuf, Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Timur, serta Khoirul Anam, Tenaga Ahli Komisi II DPR RI, dan sejumlah narasumber lainnya. Kegiatan berjalan lancar dan penuh antusiasme, mencerminkan semangat sinergi antara DPR RI dan Bawaslu dalam memperkuat integritas demokrasi Indonesia di era digital.

Quote