Ikuti Kami

TKN Jokowi-Ma'ruf Ikuti 'Aturan Main' Format Debat KPU

Debat hanyalah instrumen agar visi misi setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden dapat dijabarkan dan diketahui masyarakat luas.

TKN Jokowi-Ma'ruf Ikuti 'Aturan Main' Format Debat KPU
Capres dan Cawapres, Jokowi-Ma'ruf di debat perdana, Kamis (17/1). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, akan mengikuti aturan main yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), apapun format debatnya. Menurut TKN, debat hanyalah instrumen agar visi misi setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden dapat dijabarkan dan diketahui masyarakat luas.

Baca: Jokowi–Ma’ruf Siap Debat Tanpa Kisi-kisi

"Tujuan kami menggunakan media itu untuk menyampaikan supaya rakyat itu melek siapa pemimpin yang akan dipilih bahwa medianya itu debat," ucap Ketua Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima di Posko pemenangan 01, Jalan Cemara nomor 19, Menteng, Jakarta, Senin (21/1).

Aria mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 untuk memanfaatkan panggung debat sebagai media kampanye dalam menyampaikan visi misi dan kebijakan program kerja yang dilaksanakan dan akan dilaksanakan 2019-2024.

Dia tak mempermasalahkan siapa saja yang akan memberikan pertanyaan. Pun tak takut jika KPU tak lagi memberikan kisi-kisi soal debat.

"Mau di dalam ruang hotel, mau di studio tv, mau di Bantar Gebang, atau pasar tradisional kita nggak ada soal. Lebih penting itu menjawab pertanyaan untuk rakyat," ujar Aria.

Namun, dia berharap format debat berikutnya bisa lebih santai dan tidak terlalu kaku. Misalnya masih ada waktu yang terisisa, kata Aria, hal itu bisa dimanfaatkan oleh kubu lainnya untuk menjawab.

"Pengen saya lebih rileks aja jangan terlalu tegang banget. Misalnya kalau ada sisa waktu boleh dong diambil yang sama yang lain, tapi kalau lagi bicara teris diserobot itu yang nggak bagus," kata Aria.

Terkait banyaknya kritik yang datang terhadap penyelenggara usai debat pertama beberapa waktu lalu, politisi PDI Perjuangan ini menilainya sebagai hal yang biasa saja. Justru hal itu menjadi sesuatu yang positif, karena berbagai kalangan mulai dari generasi muda hingga budayawan mulai peka dengan politik dengan melemparkan kritikan-kritikan tersebut.

Baca: TKN: Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Meningkat Pasca Debat

"Sekarang KPU bisa melihat itu sebagai bahan perbaikan. Yang penting jangan sampai ada kata-kata nantinya muncul hoax bahwa pertanyaan bocor. Bekum apa-apa, belum bisa jawab yang disalahkan pertanyaan bocor, moderatornya nggak netral, terus kemudian panelisnya dianggap condong ke kubu satu karena nggak bisa jawabn, itu yang semacam-semacam ini yang lebih bisa ditanggulangin," imbuhnya.

Quote