Ikuti Kami

Begini Terbosan Josua Berdayakan Narapidana

Menjanjikan pemasaran hasil karya narapidana pasangan Josua memberdayakan penghuni Lapas.

Begini Terbosan Josua Berdayakan Narapidana
John Wempi Wetipo saat berkunjung ke Lapas Narkotika Klas IIA Doyo

Jayapura, Gesuri.id – Banyaknya narapidana di lembaga permasyarakatan (Lapas), khususnya kasus penyalahgunaan narkoba membuat pasangan Cagub dan Cawagub Papua nomor urut 2, John Wempi Wetipo- Habel Melkias Suwae atau biasa disebut Josua membuat terobosan. Caranya lewat pemasaran dari hasil pemberdayaan karya para narapidana.

Begitu pandangan Cagub John saat mengunjungi Narkotika Klas IIA Doyo, Kabupaten Jayapura, akhir pekan lalu. Dirinya menawarkan sejumlah terobosan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh narapidana narkotika. Salah satunya menawarkan pemasaran hasil karya lukisan kulit kayu atau kerajinan tangan lainnya yang sering dibuat oleh para narapidana dan tahanan tersebut.

“Hasil karya yang telah dibuat ini ada pasarannya untuk dijual di luar sana. Kami akan mencarikannya,” tunjuknya.

Baca: Sebagai Anak, Josua Minta Restu Para Ibu di Yalimo

John yang bertemu langsung dengan sekitar 400 warga binaan di lapas tersebut juga mengkritisi sejumlah fasilitas yang tak lengkap, misalnya air bersih, perlengkapan mandi dan tidur yang belum layak. Dia juga mengeluhkan perlengkapan musik dan olahraga bagi warga binaan lapas yang dirasakan belum cukup, sehingga nantinya bila terpilih akan melakukan perbaikan fasilitas terhdap warga binaan ini.

“Saya yakin orang baik di luar sana banyak. Saya akan mencarikan bantuan untuk kelengkapan fasilitas bagi saudara di tempat ini. Saya juga berharap, saudara bisa cepat pulang dan bertemu dengan keluarga di rumah,” sebutnya kepada para narapidana yang hadir.

Dalam pertemuan itu, warga binaan perempuan lantas mengerubungi John dalam menawarkan rajutan tas noken yang dibuat oleh mereka sendiri. Namun, John mengelak dengan arif.

“Saya tak mampu beli noken sebanyak ini. Saya carikan sponsor dulu ya, untuk bisa memborong mama-mama pu (punya) noken,” jelasnya.

Baca: Gerilya Relawan Josua, Bermartabat Tanpa Money Politic

Lantas para tahanan perempuan itu mengangguk tanda setuju. Selanjutnya mereka mengeluhkan minimnya pelatihan di dalam lapas. Karenanya, mereka berharap pembinaan di dalam lapas dapat dilakukan untuk mengisi kekosongan waktu.

“Jika ada yang ajari kita menjahit atau membuat panganan olahan lainnya, kan kami juga bisa menghasilkan uang dari dalam sel ini,” sebut seorang narapidana perempuan.

Quote