Kendari, Gesuri.id - Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua akan melakukan industrialisasi desa guna meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi Sultra. Hal tersebut diungkapkan usai debat publik putaran kedua yang dilaksanakan di Aula Bahteramas Kantor Gubernur Sultra, Minggu (6/5) malam.
“Industrialisasi pedesaan ditandai dengan kepekaan pada pengelolaan lingkungan berbasis teknologi. Jka industrialisasi berjalan maka yakin dan percaya angka pengangguran bisa ditekan dan peningkatan tenaga kerja akan muncul,” ungkap Hugua.
Baca: Kiat Hugua Sedot Wisman Kunjungi Sultra
Dalam mengentaskan kemiskinan, Hugua mengungkapkan, potensi yang berada di pedesaan di seluruh Sultra sangat banyak. Oleh sebab itu kegiatan industrialisasi desa sangat berguna bagi masyarakat. Dia bilang, lewat industrialiasi desa tersebut masyarakat akan menemukan banyak hal.
“Termasuk kemiskinan akan berkurang jika industrialisasi desa dapat dilaksanakan dan mengkristal dalam kehidupan masyarakat di desa,” jelas Hugua.
Baca: Try Out di Sultra, Hugua: Kita Butuh Generasi Unggul
Sektor penyumbang petumbuhan ekonomi sebesar 6 persen merupakan salah satu kontribusi yang berasal dari desa, seperti sektor pertanian, sektor perkebunan dan semua ini harus dikembangakan, lanjutnya.
“Semua potensi di desa harus dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya, karena industrialisasi pedesaan merupakan angin segar yang akan selalu membantu peningkatan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi Sultra, tapi jika dijalankan dengan baik,” tambahnya.
Baca: Hugua Pastikan 75% APBD Untuk Masyarakat Bawah
Untuk memaksimalkan industrialisasi pedesaan, lanjutnya, harus dimulai dari peningkatan skill dan pengetahuan masyarakat, apalagi saat ini masyarakat diperhadapkan dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih.
“Transportasi merupakan penghubung bagi masyarakat pedesaan dengan perkotaan, hal ini kami sudah dipikirkan, oleh karenanya transportasi dan infrastrukut merupakan hal yang wajib dalam pembangunan industrialisasi desa,” pungkasnya.