Ikuti Kami

Survei JSN Tunjukkan “BAILEO” Berpotensi Pimpin Maluku

Berdasarkan hasil survei pada 1-7 Mei 2018, elektabilitas pasangan calon BAILEO berada di peringkat pertama yakni 24,30 persen.

Survei JSN Tunjukkan “BAILEO” Berpotensi Pimpin Maluku
Pasangan BAILEO

Ambon, Gesuri.id - Survei lembaga Jaringan Survei Nusantara (JSN) menunjukkan pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur Murad Ismail – Barnabas Orno dengan slogan “BAILEO” memiliki elektabilitas atau tingkat pengenalan tertinggi dan berpeluang memenangkan Pilkada Maluku pada 27 Juni 2018.

Pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur Murad Ismail – Barnabas Orno didukung PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, PKPI, PKB, PPP, Gerindra, dan PAN.

Baca: Utut Siap Perjuangkan Peningkatan Anggaran Maluku

Direktur Riset JSN, Dafit Zuhendra, di Ambon, Selasa, mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 1-7 Mei 2018, elektabilitas pasangan calon BAILEO berada di peringkat pertama yakni 24,30 persen, disusul pasangan Said Assagaff – Andreas Rentanubun (SANTUN) dengan 22,70 persen dan Herman Koedoeboen-Abdullah Vanath (HEBAT) meraih 21,60 persen.

Survei menggunakan metode pengacakan bertingkat atau multi stage random sampling dengan melibatkan 600 responden dan estimasi sampling erorr yakni empat persen.

Menurutnya, hasil survei juga memperlihatkan elektabilitas tertutup terhadap ketiga pasangan calon juga menempatkan pasangan BAILEO di peringkat pertama dengan 29,8 persen, diikuti SANTUN (25,2 persen) dan pasangan HEBAT dengan 21,7 persen.

Selain itu, 55 persen responden menginginkan adanya pergantian Gubernur, 28 persen responden tetap menginginkan petahana Said Assagaff sebagai Gubernur, sedangkan 16,5 persen menyatakan tidak tahu atau tidak memiliki jawaban.

“Bahkan 59,6 persen responden menginginkan Gubernur baru karena menghendaki terjadi perubahan di Maluku mencapai 59,6 persen, 21,3 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Gubernur Said, 4,1 persen tidak mewakili, 1,9 persen responden memiliki kepentingan sendiri serta 13,1 persen responden menyatakan tidak tahu dan tidak menjawab,” tandasnya.

Dafit mengemukakan, kuatnya isu ganti Gubernur dan lemahnya petahana dikarenakan tingkat resistensi tinggi sehingga hanya 26,8 persen yang menginginkan Said kembali menjadi Gubernur Maluku 2018-2023 dan sisanya 43,2 persen tidak menginginkannya.

“Hasil survei juga memperlihatkan penilaian sebagian responden bahwa petahana gagal mengatasi kemiskinan dan pengangguran yang merupakan masalah mendasar di Maluku,” ujarnya.

Baca: Hanya Pasangan BAILEO Yang Layak Pimpin Maluku

Dia menunjuk hasil survei di mana 75,6 persen responden menilai petahana gagal mengatasi kemiskinan dan 82 persen responden menyatakan petahana gagal mengatasi penganguran.

“61,2 persen respon menyatakan Gubernur bertanggung jawab terhadap masalah kemikinan, 5,7 persen tanggungjawab bupati – walikota, presiden (10,7 persen), lainnya 5,5 persen dan tidak tahu 16,9 persen.

Quote