Ikuti Kami

Bung Karno, Pemimpin Yang Patuh Pada Ulama

Salah satunya tatkala Indonesia masih berselisih dengan Belanda terkait masalah Irian Barat. 

Bung Karno, Pemimpin Yang Patuh Pada Ulama
Soekarno dan Agus Salim.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Bung Karno ternyata adalah pemimpin yang sangat memperhatikan pertimbangan ulama dalam mengeluarkan kebijakan.

Salah satunya tatkala Indonesia masih berselisih dengan Belanda terkait masalah Irian Barat. 

Baca: Djarot Beberkan Kekejaman Orba Terhadap Makam Bung Karno

Kala itu, Indonesia mengeluarkan ultimatum pada Belanda bahwa Belanda sudah harus menyerahkan Papua Barat ke Indonesia  paling lama tahun 1960.

Namun Belanda juga menyerahkan Irian Barat pada Indonesia. Beberapa upaya perundingan pun selalu gagal. 

Ditengah kemelut itulah, Bung Karno meminta petunjuk dari seorang ulama sepuh, yakni KH. Wahab Chasbullah (Rais Am Nadhatul Ulama). Bung Karno menanyakan bagaimana hukumnya orang-orang belanda yang masih bercokol  di Irian Barat. 

Kiai Wahab pun menjawab bahwa hukumnya sama dengan orang yang Ghosob, atau menguasai hak milik orang lain tanpa ijin. 

Bung Karno pun bertanya bagaimana seharusnya bersikap pada orang-orang yang ghosob. 

Jawaban Kiai Wahab agak unik. Sang kiai justru menyarankan Bung Karno untuk mengadakan pendamaian. Namun, Kiai Wahab sendiri meyakini perdamaian tak akan membawa hasil.

Baca: Bung Karno Berhasil Kecoh Operasi Gagak Milik Belanda

Tapi Kiai Wahab tetap berprinsip menghadapi orang-orang ghosob haruslah diawali dengan perdamaian. 

 Bung Karno pun menuruti saran itu. Proklamator kemerdekaan RI itu mengutus Soebandrio guna mengadakan perundingan yang terakhir kali dengan Belanda untuk menyelesaikan konflik Irian Barat. Namun, perundingan ini gagal.

Kegagalan ini membuat Bung Karno bertanya kembali kepada Kiai Wahab soal solusi selanjutnya untuk meneyelesaikan masalah Irian Barat. 

Dan Kiai Wahab pun menjawab “Akhodzahu Qohron”, atau ambil dan kuasai dengan paksa.

Jawaban itu membuat Bung Karno bertanya soal rujukan Kiai dalam memberikan berbagai saran tersebut. 

Kiai Wahab menjawab bahwa dirinya memberikan saran-saran itu dengan berlandaskan literatur kitab  Fathul qorib  dan syarahnya ( Al-Bayjuri). 

Maka, Bung Karno pun membentuk barisan komando mandala. Sang Penggali Pancasila juga mengeluarkan Trikora (Tiga Komando Rakyat) untuk merebut Irian Barat dari Belanda. 

Baca: Kekuasaan Dilucuti Soeharto, Bung Karno Kelaparan di Istana

Jadi, berdasarkan kisah sejarah yang diambil dari buku  Sejarah Tambakberas Menelisik Sejarah, Mencari Uswah itu tampak bahwa Bung Karno selaku pemimpin atau umara sangat memperhatikan saran dari ulama dalam mengeluarkan kebijakan kenegaraan. 

Hal ini juga memperlihatkan, betapa kepemimpinan Bung Karno sangat dekat dengan ulama, dan menempatkan ulama dalam posisi terhormat.

Quote