Ikuti Kami

Fuad Benardi Tegaskan Merawat Lingkungan Bagian dari Nasionalisme

Pentingnya fungsi taman-taman dan hutan di Kota Surabaya selain sebagai keindahan visual, keberadaan taman dan hutan Kota.

Fuad Benardi Tegaskan Merawat Lingkungan Bagian dari Nasionalisme
Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Fuad Benardi.

Jakarta, Gesuri.id -  Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Fuad Benardi menyampaikan pesan yang sederhana namun menohok, keberadaan taman dan hutan kota telah melampaui fungsi keindahan visual.

Jauh dari sinar lampu sorot, pohon-pohon di hutan kota bekerja tanpa lelah. Setiap helai daun menjadi filter alami yang menyerap partikel polusi, gas beracun, dan karbon dioksida yang mengepung atmosfer perkotaan. 

Namun, peran hutan kota tidak berhenti di sana. Akar-akar pohon yang menembus dalam tanah menjadi jaringan penyerap air hujan yang mencegah banjir dan mengisi ulang cadangan air tanah.

Baca: Rano Karno Optimistis DKI Jakarta Jadi Pusat Fesyen Asia

Di saat musim kemarau tiba, keberadaan mereka menjadi penjaga kestabilan air yang tersimpan di bawah permukaan bumi.

“Pentingnya fungsi taman-taman dan hutan di Kota Surabaya selain sebagai keindahan visual, keberadaan taman dan hutan Kota juga mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari. Di antaranya menjaga kualitas udara, sebagai serapan air tanah dan penyeimbang ekosistem perkotaan,” ungkap Fuad dengan penuh keyakinan.

Fuad mengajak seluruh masyarakat untuk tidak hanya menjadi penikmat, tetapi juga pelindung ruang hijau yang telah ada. Dia mengingatkan bahwa kelestarian lingkungan bukanlah tanggung jawab pemerintah semata, melainkan komitmen bersama yang harus dimulai dari hal-hal sederhana.

“Mulai sekarang, bapak dan ibu sekalian biasakan hidup bersih dan disiplin. Dimulai dari yang kecil, contohnya sampah. Mulai pilah dan buang sampah secara disiplin. Jangan sampai nanti kalau banjir atau timbul penyakit karena sampah, yang disalahkan pemerintahnya, atau wakil rakyatnya,” ujar Fuad. 

Dibalik tumpukan sampah yang menggunung dan kebiasaan membuang limbah sembarangan, tersembunyi ancaman nyata terhadap kelestarian hutan kota yang telah berjuang menyaring polusi udara setiap hari.

Surabaya, dengan segala dinamika pembangunan dan urbanisasinya, kini berada di persimpangan jalan. Kota ini dapat terus tumbuh dengan gedung-gedung pencakar langit, namun tanpa ruang hijau yang memadai, kehidupan akan kehilangan keseimbangannya.

Fuad menyadari betul bahwa keputusan yang diambil hari ini akan menentukan kualitas hidup anak cucu di masa depan. Dia tidak ingin generasi mendatang mewarisi kota yang tandus, penuh asap, dan kehilangan daya dukung lingkungannya.

“Kelestarian lingkungan dan hutan kota perlu kita jaga, karena selain dampaknya untuk kita sekarang, dampak yang paling terasa nanti kepada anak dan cucu kita kedepan bapak ibu sekalian. Jika kita tidak jaga, maka anak dan cucu kita yang merasakan,” cetus Ketua Karang Taruna Surabaya 2019-2024 itu.

Sebagai salah satu kader partai nasionalis, Fuad mengatakan bahwa menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab semua orang, terutama kader PDI Perjuangan.

Lantas, Fuad bercerita pengalamannya saat mengunjungi kantor DPP PDI Perjuangan beberapa waktu lalu. Saat itu ia bertemu salah satu staff DPP yang mengatakan jika Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan pecinta tanaman.

Baca: Pramono Anung Pastikan Akan Ada Kenaikan Layanan Transjakarta

“Sampai-sampai itu, Ibu Mega berpesan kepada para staf di Kantor DPP PDI Perjuangan ada 3 tanaman yang tidak boleh sampai kering bahkan mati. Kalau tanaman itu sampai mati beliau bakalan menghukum para staf yang diamanahi,” ungkap Fuad bercerita.

Artinya, sambung Fuad, untuk mengajarkan rasa tanggung jawab, disiplin, mencintai dan merawat sesama mahluk hidup, Megawati Soekarnoputri memberikan tugas seperti itu kepada para staf kantor DPP PDIP.

“Kalau dipikir-pikir, artinya dalam sekali. Sejalan dengan ideologi partai yang nasionalis, kita dapat memetik nilai yang mendalam dari merawat tumbuhan, lingkungan dan sesama dari cerita tersebut,” ulasnya.

Quote