Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak menanggapi peristiwa kecelakaan mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) tabrak siswa di SDN Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara.
Jhonny mengaku telah menjengkuk kondisi siswa yang menderita luka akibat kejadian tersebut, termasuk memantau perkembangan situasi dugaan penyebab kecelakaan.
Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan
"Dari keterangan yang kami dengar di sana, kejadian ini kemungkinan karena faktor kelalaian manusia. Sopir MGB mengaku ingin menginjak rem, tapi justru menginjak gas," kata Jhonny, Kamis (11/12/2025).
Padahal lanjut Jhonny, sopir seharusnya dapat bekerja ekstra hati-hati mengingat ruang lingkup penugasannya berada di area sekolah.
"Padahal ketika masuk ke area sekolah seharusnya kehati-hatian itu sangat penting ketika kita mengemudi," terang dia.
Di kawasan sekolah biasanya terpampang rambu-rambu khusus, setiap pengemudi harus paham dan patuh terhadap tanda peraturan berlalu lintas tersebut.
Misalnya di area menuju sekolah biasanya di pasang rambu maksimal kecepatan, kemudian ada titik penyebrangan zona aman sekolah dan sebagainya.
Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
"Rambu-rambu di sekolah harus diberi kewenangan khusus karena banyak kejadian serupa—mobil atau motor masih ngebut di depan sekolah. Kawasan sekolah itu seharusnya area yang benar-benar dijaga kehati-hatiannya," tegas dia.
Jhonny meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengevaluasi seluruh pegawainya, mulai dari petugas yang memasak, mengemas sampai mengirim MBG ke sekolah-sekolah.
"Saran saya, seluruh petugas MGB harus dipersiapkan dengan matang. Mereka melayani anak-anak, jadi dari petugas masak, pengemas, sampai sopir harus benar-benar tahu (prosedur)," tegas dia.

















































































