Ikuti Kami

Gubernur Apolo Safanpo: Menyanyi dengan Hati Sama dengan Berdoa Dua Kali

Ratusan umat dari empat kabupaten—Merauke, Asmat, Mappi, dan Boven Digoel—hadir dalam momentum bersejarah ini.

Gubernur Apolo Safanpo: Menyanyi dengan Hati Sama dengan Berdoa Dua Kali
Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo didampingi Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC, dan sejumlah pejabat lainnya saat buka Pesparani I Papua Selatan, Minggu (5/10/2025) malam - Foto: Ceposonline.com

Merauke, Gesuri.id – Suasana penuh sukacita menyelimuti Gereja Katolik St. Yoseph Bambu Pemali, Merauke, saat Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) I Provinsi Papua Selatan resmi dibuka oleh Gubernur Papua Selatan, Dr. Apolo Safanpo, Minggu (5/10/2025).

Ratusan umat dari empat kabupaten—Merauke, Asmat, Mappi, dan Boven Digoel—hadir dalam momentum bersejarah ini. Pesparani pertama di Papua Selatan mengusung tema “Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan (Mzm 150:6)”, sebagai wujud pujian dan syukur umat Katolik melalui seni suara dan liturgi.

Dalam sambutan pembukaannya, Gubernur Safanpo, yang juga Politisi PDI Perjuangan, menekankan bahwa Pesparani bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan pesta iman yang harus dijalani dengan ketulusan hati. Ia menegaskan bahwa puji-pujian yang dinyanyikan dengan penuh iman memiliki kekuatan rohani yang luar biasa.

“Puji-pujian mempunyai kuasa yang besar. Tuhan bertahta di atas puji-pujian umat-Nya,” ujar Safanpo.
“Kalau kita menyanyi dengan hati, sama dengan kita berdoa dua kali. Ini bukan sekadar lomba, tapi pesta iman yang dirayakan dengan kegembiraan dan persaudaraan.”

Safanpo juga mengajak seluruh peserta untuk menjaga sportivitas dan semangat pelayanan selama pelaksanaan Pesparani yang berlangsung hingga 8 Oktober 2025. Ia berharap kegiatan ini menjadi wadah pembinaan iman bagi generasi muda Katolik di Papua Selatan.

“Pesparani adalah ruang untuk memuliakan Tuhan dan memperkuat iman umat, terutama anak-anak muda agar terus hidup dalam semangat kasih dan pengabdian,” ujarnya.

Ketua Panitia, Joko Guritno, melaporkan bahwa Pesparani diikuti 420 peserta dari empat kabupaten dengan 14 kategori lomba, mulai dari Cerdas Cermat Rohani hingga Paduan Suara Gregorian dan Etnik. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat iman umat Katolik melalui seni suara dan mempererat persaudaraan antarumat di Papua Selatan.

Sementara itu, Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, menegaskan bahwa Pesparani hanya bermakna bila mampu melahirkan umat yang semakin tekun berdoa. “Kalau Pesparani ini tidak menghasilkan manusia-manusia liturgis atau pendoa, maka omong kosong Pesparani ini,” tegasnya disambut tepuk tangan umat.

Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze, S.H., yang juga Ketua LP3KD Papua Selatan, menyebut Pesparani sebagai momentum bersejarah bagi umat Katolik di tanah Marind. “Ini bukan hanya ajang seni suara, tapi juga panggilan untuk memperkokoh iman dan persaudaraan di Papua Selatan,” ujarnya.

Pembukaan Pesparani ditutup dengan doa dan persembahan lagu rohani bersama. Ratusan umat larut dalam suasana syukur, menjadikan perayaan ini bukan sekadar lomba, melainkan pesta iman yang meneguhkan keyakinan bahwa menyanyi dengan hati sungguh berarti berdoa dua kali.

Quote