Ikuti Kami

Nyai dan Ning di Jawa Barat Kagumi Pola Pengasuhan Siti Atikoh

Mereka sepakat bahwa istri Ganjar Pranowo ini telah berhasil membimbing Alam menjadi sosok yang mahir dalam menjaga akhlaknya.

Nyai dan Ning di Jawa Barat Kagumi Pola Pengasuhan Siti Atikoh
Istri dari calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, Situ Atikoh.

Jakarta, Gesuri.id - Siti Atikoh Supriyanti, dalam membimbing putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, telah menarik perhatian para nyai dan ning di Jawa Barat.

Mereka sepakat bahwa istri Ganjar Pranowo ini telah berhasil membimbing Alam menjadi sosok yang mahir dalam menjaga akhlaknya.

Nyai Kun Habibah, Pengasuh Ponpes Mambaus Solihin, Ciamis, turut menyampaikan kekagumannya terhadap semangat pengasuhan yang diterapkan oleh Nyai Atikoh.

Baca: Abdy Jelaskan Kenapa Ganjar Pranowo Layak Jadi Presiden RI

"Kemarin itu saya lihat videonya, Ibu melarang supir membuka pintu untuk anaknya. Itu inspiratif sekali. Patut dicontoh bagi kami para gus, nyai,” kata Nyai Kun Habibah, Rabu (4/10).

Para nyai lainnya juga menilai bahwa pola asuh yang diterapkan oleh Nyai Atikoh kepada Alam adalah sesuatu yang luar biasa.

Terutama mengingat keluarga mereka merupakan figur publik di mana kemewahan bisa diperoleh dengan mudah.

“Bisa disampaikan Bu Nyai Atikoh, tips dan triknya. Khususnya bagi kami para nyai dan ning agar anak kami bisa menjadi seperti Mas Alam yang tumbuh dengan baik,” ucap Nyai Habibah diamini para nyai lainnya.

Nyai Ela Kholilah dari PP Al Falah 2, Cicalengka, Bandung, turut memberikan pandangannya.

Baginya, Atikoh tidak salah dalam posisinya dan berhasil menunjukkan kepatutan sebagai sosok yang sederhana dan apa adanya.

“Tadi banyak ibu nyai yang mengagumi putranya, ingin tahu bagaimana cara mendidik sehingga menjadi seperti yang hari ini kita lihat, pintar dan akhlaknya sangat dijaga,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Siti Atikoh menjelaskan mengapa ia melarang pembukaan pintu dan pengantaran barang pribadi untuk Alam.

Hal ini bertujuan agar Alam dapat lebih menghormati orangtuanya.

Atikoh mengungkapkan bahwa dirinya tidak merasa nyaman jika Alam harus diperlakukan secara istimewa oleh orang yang lebih tua.

Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar

Selain itu, para nyai juga menyampaikan kekagumannya terhadap kedekatan sosial yang dijalin oleh Atikoh dan Ganjar dengan masyarakat.

“Ibu sangat baik, punya visi misi baik ke depan dan cocok menjadi ibu negara. Tauladan bagi semua kalangan, bukan hanya ibu-ibu saja tetapi semua. Sosoknya sangat gembira, kesederhanaannya, Alhamdulillah itu sangat menyentuh sekali. Saya sebagai perempuan terasanya terutama di kalangan pesantren, beliau lebih baik daripada kami.” ucap Nyai Neneng Nur Laila, pengasuh PP Cipasung, Tasikmalaya.

Momen tersebut juga menjadi kesempatan bagi para nyai dan ning untuk membahas isu pendidikan.

Mereka mengamati kepemimpinan Ganjar yang sangat mempedulikan dunia pendidikan.

Mereka berharap bahwa ke depannya, pesantren dan sekolah-sekolah keagamaan dapat mendapatkan perhatian yang lebih besar.

Quote