NTB, Gesuri.id - Pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambangi Kantor DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) NTB, Senin (12/6) pagi. Kunjungan tersebut sekaligus membahas persiapan kedatangan bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo ke Bumi Gora pada 18 Juni mendatang.
Baca; Pancasila Cup 2023 di Kuningan, M Nurdin Sumbang Bola Volley dan Jaring Net
Rombongan DPD PDI Perjuangan NTB dipimpin langsung oleh Ketua DPD PDI Perjuangan NTB Rachmat Hidayat. Ia didampingi oleh Sekretaris Lalu Budi Suryata dan perwakilan dari berbagai Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan di NTB.
Setibanya di Kantor DPW PPP NTB, Rachmat Hidayat dan Lalu Budi Suryata dikalungkan sorban hijau khas partai berlambang Ka’bah itu. Mereka diterima oleh pengurus teras DPW PPP NTB, termasuk Ketua DPW PPP NTB Muzihir dan Sekretaris Muhammad Akri.
“Kedatangan kami untuk menyampaikan kepada PPP bahwa nanti tanggal 18 Juni, sehabis konsolidasi partai, beliau (Ganjar) akan berkunjung ke kantor DPW PPP NTB,” ujar Rachmat di hadapan pengurus DPW PPP NTB.
“Salam, Pak Ganjar akan berkunjung ke sini,” imbuhnya.
Rahmat menjelaskan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah memerintahkan Ganjar agar selalu berkunjung ke kantor PPP jika berkunjung ke daerah-daerah.
Anggota DPR RI itu berharap PPP NTB solid untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.
“Saya minta para tokoh dan alim ulama PPP, kumpul di sini (Kantor DPW PPP NTB),” imbuhnya.
Menurut Rachmat, Ganjar akan menghadiri konsolidasi akbar di Lapangan Nasional Selong Lombok Timur. Sejumlah pengurus dan politisi senior PPP juga akan sepanggung mendampingi Ganjar.
“Nanti pimpinan PPP akan ada satu panggung dengan Pak Ganjar, saya rasa itu penting,” ujarnya.
Baca; Jelang Pertemuan Puan-AHY, PDI Perjuangan: Jangan Lagi Adu Domba Megawati & SBY!
Rachmat kemudian menyinggung PDI Perjuangan dan PPP memiliki kesejarahan panjang dalam membangun negara. Pada Pemilu 1997, Rachmat menuturkan, PDI Pro Megawati dan PPP pernah bersinergi dalam gerakan Mega Bintang untuk melawan penguasa Orde Baru.
Sinergi itu terjalin kembali ketika Megawati dan Ketua Umum PPP periode 1998-2007 Hamzah Haz memimpin Kabinet Gotong Royong (2001-2004). Ketika itu, Megawati menjadi Presiden Indonesia dan Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden.
