Jakarta, Gesuri.id - Di ruang publik digital beredar sebuah narasi yang terdengar berani dan menggoda, yaitu bahwa Amerika Serikat dapat menghapus utang nasionalnya yang mencapai lebih dari US$37 triliun hanya dengan rekayasa finansial berbasis kripto.
Video-video yang menyebar di media sosial menyatakan bahwa Washington sedang menyiapkan strategi besar untuk mengalihkan utangnya ke dalam token digital, menghancurkan nilainya melalui mekanisme pasar, lalu bangkit dengan sistem finansial baru yang berbasis aset digital.
Bagi sebagian penonton, skenario ini terdengar futuristik dan masuk akal. Namun jika kita menempatkan klaim tersebut ke dalam kerangka politik ekonomi internasional, didukung data empiris, struktur pasar, dan realitas geopolitik, narasi itu runtuh dengan sendirinya. Bukan hanya tidak logis, skenario tersebut bertentangan dengan kepentingan strategis Amerika dan juga struktur kekuasaan ekonomi global yang telah terbentuk sejak Perang Dunia Kedua. Mengapa ide Ini muncul di publik?
Setiap kali utang Amerika meningkat, selalu ada kelompok yang memprediksi keruntuhan dolar dan kejatuhan sistem finansial global. Ketika teknologi kripto berkembang, fantasi itu menemukan medium baru. Aset digital dianggap dapat menggantikan sistem keuangan konvensional dan bahkan membebaskan negara dari beban fiskal.
Ada dua faktor mengapa narasi ini mudah diterima.
Pertama, masyarakat cenderung mencari solusi spektakuler untuk persoalan kompleks. Lebih mudah membayangkan utang nasional terhapus melalui satu trik teknologi dibandingkan memahami proses fiskal dan moneter yang panjang.
Kedua, persaingan geopolitik membuat ruang informasi dipenuhi narasi yang dirancang untuk melemahkan kepercayaan terhadap dolar. Tuduhan bahwa Amerika akan menggunakan kripto untuk menghancurkan nilai utangnya justru banyak muncul dari aktor negara pesaing. Ini bukan analisis ekonomi, melainkan strategi propaganda.
Hambatan Ekonomi: Pasar Kripto Terlalu Kecil untuk Membawa Beban Fiskal Raksasa
Jika kita kembali pada realitas ekonomi, hambatan pertama muncul dari skala pasar. Kapitalisasi penuh seluruh aset kripto berkisar US$2-3 triliun. Volume pasar riil yang likuid jauh lebih kecil, hanya sekitar beberapa ratus miliar dollar.
Bandingkan dengan pasar obligasi Amerika yang bernilai lebih dari US$37 triliun. Pasar ini menjadi tulang punggung sistem finansial global, menyediakan instrumen bebas risiko yang digunakan bank sentral dan lembaga keuangan seluruh dunia.
Dengan kata lain, pasar kripto tidak memiliki kedalaman untuk menanggung transaksi dalam skala fiskal raksasa. Jika pemerintah Amerika mencoba memindahkan hanya sebagian kecil saja dari utangnya ke dalam aset digital, harga kripto akan melonjak tidak terkendali dan memicu kekacauan likuiditas. Pasar kecil tidak dapat menyerap barang raksasa.
Ini bukan opini tetapi fakta.
Penelitian akademik menunjukkan bahwa aset digital belum mampu berfungsi sebagai instrumen keuangan makro. Volatilitasnya lima kali lebih tinggi dari indeks saham utama. Tidak ada negara besar yang dapat menggantungkan kebijakan fiskalnya pada pasar dengan karakteristik seperti ini.
Hambatan Kelembagaan: Sistem Keuangan Amerika Tidak Dibangun untuk Eksperimen Spekulatif
Sistem keuangan Amerika adalah institusi yang paling mapan di dunia. Utang negara hanya dapat diterbitkan dan dilunasi melalui Treasury Securities yang tunduk pada pengawasan Kongres serta Departemen Keuangan. Setiap sen yang keluar atau masuk tercatat melalui mekanisme hukum federal. Tidak ada landasan hukum yang memungkinkan pemerintah mengubah utang nasional menjadi token digital lalu menghapusnya.
Jika Amerika ingin melakukan skenario tersebut, sistem hukum negara itu harus ditulis ulang. Undang undang keuangan federal harus diubah melalui proses legislasi yang panjang dan terbuka. Hal ini tidak pernah masuk agenda Kongres. Tidak satu pun institusi resmi yang menyatakan rencana seperti itu.
Perlu dipahami bahwa negara dengan sistem keuangan paling kuat tidak melakukan eksperimen bernilai triliunan dollar. Mereka bekerja berdasarkan kepastian hukum dan stabilitas. Dalam politik ekonomi global, kredibilitas lebih mahal daripada inovasi yang tidak teruji.
Kepentingan Strategis Amerika: Dolar Adalah Pilar Kekuasaan Global
Untuk memahami mengapa narasi ini tidak masuk akal, kita perlu melihat aspek geopolitik. Kekuatan utama Amerika bukan hanya militernya, tetapi kemampuan mengekspor mata uangnya ke seluruh dunia. Dolar adalah tulang punggung perdagangan internasional, cadangan devisa, harga minyak, dan sistem pembayaran global.
Jika Washington melemahkan dolar melalui rekayasa kripto, maka Amerika justru menghancurkan sumber kekuatan globalnya. Seigniorage dolar memberi keuntungan luar biasa bagi Amerika karena negara lain memegang utang dan mata uangnya. Menghapus utang dengan cara merusak kredibilitas dolar berarti Amerika menembak dirinya sendiri.
Tidak ada negara besar yang memiliki insentif untuk merusak aset kekuasaannya sendiri. Narasi bahwa Amerika akan menghancurkan dolar sama absurdnya dengan narasi bahwa OPEC akan menghancurkan cadangan minyaknya atau Tiongkok sengaja menjatuhkan seluruh industri manufakturnya.
Manipulasi Informasi dan Perang Narasi
Perlu dicatat bahwa klaim mengenai “penghapusan utang melalui kripto” tidak berasal dari institusi Amerika melainkan sering muncul dari pihak luar yang melihat dolar sebagai ancaman. Beberapa tokoh di Rusia dan Tiongkok memiliki insentif untuk melemahkan kepercayaan global terhadap keuangan Amerika. Narasi seperti ini sering digunakan sebagai bagian dari perang psikologis untuk merusak persepsi pasar. Dengan kata lain, ini lebih merupakan alat politik daripada analisis ekonomi.
Sistem yang Berfungsi Justru Stabilitas, Bukan Trik Digital
Ketika ekonomi global menghadapi krisis, dunia selalu berlabuh pada dolar dan pada obligasi Amerika, bukan pada aset kripto. Hal ini terbukti pada krisis di 2008, pandemi di awal 2020, dan gejolak geopolitik beberapa tahun terakhir. Ketika risiko besar muncul, pelarian modal selalu mengarah ke Treasury Bonds. Jika sistem yang ada tetap berfungsi dengan baik, tidak ada insentif bagi Amerika untuk merombaknya.
Narasi yang Terdengar Spektakuler tetapi Tidak Ditopang Realitas
Narasi bahwa Amerika dapat menghapus utangnya melalui kripto adalah mitos modern yang lahir dari kombinasi ketidakpahaman ekonomi, fantasi digital, dan persaingan geopolitik. Ide tersebut tidak didukung oleh data, tidak sesuai dengan hukum federal, dan bertentangan dengan kepentingan strategis Amerika.
Pasar kripto terlalu kecil, terlalu berfluktuasi, dan tidak memiliki infrastruktur institusional untuk menampung beban fiskal sebesar US$37 triliun. Lebih jauh lagi, strategi itu akan merusak pilar kekuasaan global Amerika sendiri, yaitu kredibilitas dolar. Karena itu, masyarakat sebaiknya memandang klaim ini sebagai narasi sensasional yang tidak memiliki landasan empiris. Di dunia politik ekonomi internasional, kekuasaan dibangun melalui stabilitas, kredibilitas, dan institusi yang kuat. Bukan melalui trik digital yang tampak futuristik tetapi rapuh secara fundamental.

















































































