Jakarta, Gesuri.id – Secara tegas Sapta Marga dan Sumpah Prajurit TNI/Polri menggariskan Pancasila sebagai ideologi negara serta menjujung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
14 purnawirawan TNI menyatakan menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan. Alasan para purnawiran bergabung dengan partai berlambang banteng moncong putih ialah terus menjaga Pancasila dan NKRI.
Laksda (Purn) Yuhastihar mengungkapkan bergabungnya ia ke dalam partai politik sebab ia menilai parpol hanyalah alat untuk menentukan arah bangsa sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
PDI Perjuangan kata Yuhastihar setarikan nafas dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
“Kenapa pilih PDI Perjuangan. Karena sikap politik PDI Perjuangan sama dan selaras dengan apa yang telah kami lakukan ketika mengabdi di TNI, di mana tetap memegang teguh Pancasila, kebinekaan dan keutuhan NKRI,” ujar caleg DPR yang akan bertarung di Dapil Jatim I ini.
Hal itu semakin diperkuat oleh mantan Pangdiv Infanteri 2 Kostrad, Mayjen (Purn) Bambang Haryanto. Dia mengaku merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari keluarga besar partai besutan Megawati Soekarnoputri ini.
Pasalnya, dia melihat PDI Perjuangan memiliki kesamaan cita-cita untuk terus mengabadikan Pancasila.
“Karena PDI Perjuangan sama dengan aspirasi dan cita-cita kami untuk terus mengabdikan diri buat Pancasila dan NKRI,” ujar caleg DPR dari Dapil Jateng III ini.
Para purnawiran TNI tahu betul Indonesia terus menerus dijajah oleh pihak asing, Pancasila sebagai ideologi negara terus digerogoti dengan paham-paham asing.
Meski telah berstatus purnawirawan, dalam hati mereka status prajurit akan terus tersemat. Semangat prajurit tersebut akan diteruskan kembali ke parpol untuk menjaga NKRI dan Pancasila.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menghargai kesiapan para purnawirawan TNI untuk mendukung Joko Widodo dapat memenangkan pemilu presiden periode kedua.
"Kami sangat mengapresiasi kesiapan para purnawirawan TNI. Mereka adalah para patriot bangsa yang nasionalismenya tidak perlu diragukan. Mereka memilih PDI Perjuangan sebagai jalan politik untuk membangun negara," kata Hasto.
Hasto mengungkapkan PDI Perjuangan selalu konsisten untuk mendorong netralitas TNI. Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menurut Hasto, tidak pernah tidak pernah memandang latar belakang identitas ketika memilih pejabat TNI.
"TNI dan Polri aktif tidak boleh berpolitik dalam negara," ujar Hasto.
Menurut Hasto, dengan bergabungnya para purnawirawan TNI dan Polri sebagai caleg, maka konfigurasi caleg PDI Perjuangan semakin menunjukkan jati dirinya sebagai Rumah Kebangsaan Indonesia Raya.
