Ikuti Kami

PDI Perjuangan Sukses Cetak Banyak Pemimpin Muda Potensial

Dari rahim cinta kasih PDI Perjuangan, lahirkan pemimpin muda potensial.

PDI Perjuangan Sukses Cetak Banyak Pemimpin Muda Potensial
Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI PDI Perjuangan Putra Nababan

SEJAK Reformasi, sebagai partai politik, PDI Perjuangan dianggap berhasil dalam menjalankan regenerasi, sehingga punya segudang stok kader untuk diorbitkan menjadi pemimpin nasional.

Kerja keras PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri 2 dekade belakangan ini dalam melahirkan pemimpin-pemimpin potensial yang digembleng dari bawah berbuah hasil.

Presiden Jokowi adalah salah satunya. 

Berawal dari sukses sebagai Walikota Solo dua periode, dan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi adalah kader tulen PDI Perjuangan dari bawah. Pernah menjadi pengurus partai di Solo. Prestasinya diakui rakyat Indonesia dan dunia internasional.

Jokowi merupakan role model pemimpin hasil cetakan pengkaderan PDI Perjuangan yang sangat otentik. Ia pemimpin Pancasilais yang menerapkan Trisakti Bung Karno dalam program kerja. 

Saat ini untuk periode keduanya, PDI Perjuangan kembali mencalonkannya sebagai Calon Presiden periode 2019-2024.

Nama lainnya ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, sampai Kepala Daerah milenial Nur Arifin, Wakil Bupati Trenggalek.

Hidupnya kaderisasi di PDI Perjuangan turut menghantarkan kemenangan kader dalam Pilkada serentak Juni 2018 yang lalu. Partai berhasil menempatkan sebanyak 78 kadernya menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Di legislatif maupun eksekutif, masih banyak nama politisi PDI Perjuangan hasil kaderisasi yang sudah teruji dan dicintai rakyat. Mereka adalah para petugas partai yang lahir dari gemblengan dan rahim cinta kasih PDI Perjuangan. Tentu istilah petugas partai harus dijernihkan, karena sengaja dipelintir untuk memukul PDI Perjuangan dan menyesatkan pemahaman masyarakat atas penugasan ideologi. 

PDI Perjuangan adalah partai berideologi Pancasila dan memiliki program politik yang berlandaskan Trisakti Bung Karno. Untuk itu setiap kadernya yang telah memenangkan kontestasi demokrasi di eksekutif dan legislatif wajib menjalankan tugas partai, yakni melaksanakan program politik Trisakti dan mengimplementasikan ideologi Pancasila

Sebagai kader yang menerima penugasan tersebut, ia disebut sebagai petugas partai. Jadi  petugas itu bukan diposisikan sebagai pesuruh partai apalagi orang yang disuruh-suruh. Tapi ia menjalankan ideologi Pancasila dan implementasi Trisakti di dalam tugas dan tanggungjawabnya. Itulah makna dari petugas partai yang sesungguhnya.


Partai Zaman Now

Dalam satu tarikan nafas, dengan penanaman ideologi Pancasila dan prinsip gotong royong, PDI Perjuangan bertransformasi menjadi partai modern.

Dengan modernisasi sistem pengkaderan, manajemen kepartaian, dan penguatan ideologi, partai ini coba menghilangkan stigma sebagai partai massa. 

PDI Perjuangan hari ini dikenal sebagai partai ideologis, partai kader yang lebih komplitnya lagi, ia juga digandrungi kaum generasi zaman now, milenial. Ini bukan klaim, tapi hasil survey yang menyebutkan partai benomer urut 3 ini paling digemari generasi muda.

PDI Perjuangan menyadari, menjadi partai digandrungi anak muda tidak melulu harus diurus oleh mayoritas anak muda atau berpakaian bak anak muda. Ternyata kegemaran itu muncul karena watak PDI Perjuangan seperti anak muda, progresif revolusioner. 

Sebuah komposisi partai yang paripurna. Walaupun belum sempurna, PDI Perjuangan ingin menunjukkan konsistensi dan komitmennya dalam merawat NKRI. Meneguhkan persatuan dan kesatuan bangsa, sebagai cita-cita para Pendiri Bangsa: Nusantara yang bersatu, untuk Indonesia Raya.

Keberhasilan kaderisasi partai tentu akan berdampak terhadap kebaikan bangsa. Karena hanya dengan melakukan tindakan politiklah, kata Aristoteles, manusia dapat mengatur kehidupannya dan menjadikan kehidupan lebih baik.

Dengan demikian politik merupakan tindakan atau perilaku etik yang dimiliki manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Kaderisasi PDI Perjuangan tentu bertujuan untuk kebaikan bersama.

Seperti kata James Freeman Clarke, teolog dan pengarang, seorang politisi berpikir tentang pemilihan umum berikutnya; seorang negarawan berpikir tentang generasi yang akan datang.

Quote