Ikuti Kami

Aksi Moge Jokowi, Andreas: Jika Tak Mampu Tak Usah 'Sirik'

PDI Perjuangan meminta urusan itu tidak perlu dipersoalkan.

Aksi Moge Jokowi, Andreas: Jika Tak Mampu Tak Usah 'Sirik'
Aksi Moge Presiden Jokowi saat pembukaan Asian Games di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8).

Jakarta, Gesuri.id - Aksi naik moge Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memakai stuntman dalam pembukaan Asian Games 2018 menjadi sorotan beberapa pihak. PDI Perjuangan meminta urusan itu tidak perlu dipersoalkan.

Baca: Aksi Jokowi Hadir Pembukaan Asian Games Bikin GBK Bergemuruh

"Soal penggunaan 'stuntman' dalam adegan video yang dipertunjukan menjelang kedatangan Jokowi ke Senayan, saya kira tidak perlu dipersoalkan, apalagi diperdebatkan. Namanya pertunjukan untuk tontonan. Bintang film saja untuk adegan-adegan tertentu yang berisiko tinggi menggunakan 'stuntman', apalagi presiden. Kalau iri hati dengan Jokowi dikira-kira dong, biar nggak kebablasan yang nggak perlu-perlu," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pariera, Minggu (19/8).

Andreas memuji Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi yang menyelenggarakan Asian Games sejak kali pertama di tahun 1962. Ia menilai aneh jika ada pihak yang tidak menyukai penyelenggaraan Asian Games, khususnya saat opening ceremony.

"Opening ceremony yang megah menjadi kebanggaan Indonesia dan apresiasi dunia. Mau suka atau tidak suka, ini poin plus untuk Jokowi bersama seluruh bangsa Indonesia. Kalau ada orang Indonesia yang tidak suka, saya kira ini orang aneh," tutur Andreas.

Sebelumnya, elit Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti beberapa Ferdinand menyayangkan beberapa aksi Jokowi yang memakai stuntman karena membuyarkan meriahnya pembukaan Asian Games. Ia meminta Jokowi buka-bukaan memakai stuntman.

Baca: Buka Asian Games Jokowi Naik Moge, Kaesang: Saya 'Stuntman'

"Beliau ini untuk mengambil dan menarik kaum milenial yang cukup besar pemilihnya (saat Pemilu 2019). Pak Jokowi kami minta jujur ke publik untuk menjelaskan karena di media sosial ini terpecah," kata Ferdinand.

Quote