Yogyakarta, Gesuri.id - Seluruh bakal calon legislatif yang didaftarkan DPC PDI Perjuangan Yogyakarta ke KPU, memantabkan tekad dan semangat dalam satu langkah guna mendapatkan kepercayaan rakyat, menangkan Pemilu 2024 dengan landasan ideologi Pancasila seperti yang dicita-citakan Bung Karno.
Ketua Panitia Sinau Bung Karno, Susanto Dwi Antoro menyatakan lewat kegiatan ini diharapkan hadir kebersamaan dan tekad untuk bisa menang dan meraih kepercayaan rakyat di Pemilihan Umum 2024.
Baca: Adian Tegaskan Elektabilitas Ganjar Pranowo Terus Merangkak Naik
"Sinau Bung Karno adalah bagian penggemblengan dan kebersamaan untuk belajar jaga serta mewarisi api perjuangan Proklamator RI. Sekaligus menyatukan tekad mewujudkan kemenangan dalam Pemilu 2024," kata Susanto Dwi Antoro, Sabtu (20/5).
Kebersamaan dalam rangkaian napak tilas dengan keberangkatan dari tempat lahir Megawati Soekarnoputri di Yogyakarta lalu naik bus ke Jawa Timur.
Kunjungan diisi juga dengan berdialog bersama Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya yang menjelaskan sejarah tempat kelahiran Bung Karno di kampung Peneleh Surabaya, rumah HOS Tjokroaminoto tempat bersemainya pemikiran nasionalisme Indonesia bersama para tokoh bangsa di era perjuangan dan diakhiri doa bersama dalam ziarah makam Proklamator RI di Blitar cara menghikmati api perjuangan Bung Karno.
"Saya mempercayai acara spiritual ini akan mempertebal rasa percaya diri dan menambah keyakinan pada diri setiap bacaleg DPC PDI Perjuangan Yogyakarta. Siap berjuang dan menang meraih kepercayaan rakyat di Pemilu 2024," kata Susanto Dwi Antoro.
Baca: Tata Kota Surabaya dan Yogyakarta ke Depan Lebih Humanis
Liyana, penjual bunga tabur di sekitar kompleks makam Bung Karno Blitar menyatakan rasa senang dengan semangat kebersamaan yang ditunjukan oleh rombongan pengurus dan bacaleg DPC PDI Perjuangan Yogyakarta.
"Terima kasih sudah berziarah dan berdoa bersama bagi Proklamator RI. Kita senang atas kehadiran dan kunjungan para peziarah ke Blitar. Semoga bisa lancar dalam bekerja dan cita juga harapan bisa mewujud," kata Liyana, ibu-ibu penjual bunga tabur sejak 25 tahun terakhir.
