Ikuti Kami

Bahas Hari “Valentine”, Budiman Skakmat Teuku Wisnu

Teuku mengunggah foto di akun Instagram pribadinya bertajuk "Sesungguhnya Valentine itu bukan budaya kita. Budaya kita itu Our Culture".

Bahas Hari “Valentine”, Budiman Skakmat Teuku Wisnu
Politikus Partai PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus Partai PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko secara tegas menyindir artis Teuku Wisnu, terkait unggahan "Valentine Bukan Budaya Kita" di media sosial twitter.

Teuku Wisnu mengunggah foto di akun Instagram pribadinya bertajuk "Sesungguhnya Valentine itu bukan budaya kita. Budaya kita itu Our Culture".

Baca: Budiman Sudjatmiko: Bangun Desa dan Indonesia Dengan Data

Terkait postingan tersebut, Budiman Sudjatmiko justru menyoroti klaim soal budaya yang dikatakan Teuku Wisnu. Baginya, budaya tak melulu harus dikaitkan dengan agama Islam.

Ia menegaskan nama Wisnu dan busananya juga tidak berasal dari tradisi Islam.

"Wisnu itu bukan nama Islam. Baju koko itu tradisi China dan baju gamis juga tradisi Arab. Semua juga melekat pada dirimu Tuan," cuit Budiman.

Budiman lantas menyarankan Teuku Wisnu untuk lebih bijak memberikan tanggapan. Sebab, soal perayaan Hari Valentine menjadi urusan setiap orang sehingga tak perlu mengaitkannya dengan agama.

"Kembalikan agama pada intinya: spiritualitas..bukan jadi komoditas. Spiritualitas artinya memahami manusia & alam dgn cara menembus yang kasat mata. Bukan mengerdilkan yang tak kasat mata dengan ribet melarang-larang pilihan kemasan oleh manusia," imbuhnya.

Lebih lanjut, kata Budiman, melarang seseorang mengucapkan Hari Valentine kepada sesamanya merupakan tindakan keliru.

"Jika ada batasan, serahkan itu pada hukum positif dan etika. Mengucapkan cinta dengan cara beradab itu adalah adab. Melarangnya adalah biadab," katanya

Maka dari itu, soal spritualitas bagi Budiman, biarlah menjadi urusan pribadi masing-masing orang. Mestinya urusan tersebut berlandaskan pada ilmu pengetahuan, bukannya disangkutpautkan pada keimanan seseorang.

"Serahkan saja yang kasat mata tentag Apa, Kapan, Di mana & Bagaimana (baik yang makro maupun yg nano) pd ilmu pengetahuan ..Spiritualitas fokus saja paad pertanyaan Mengapa. Tak akan habis terjawab pertanyaan Mengapa itu dengan umur peradaban...," tulis Budiman, memungkasi.

Baca: Budiman Sudjatmiko: Bung Karno Guru Politik Pertama

Sejak dibagikan, cuitan Budiman menarik perhatian warganet. Dibuktikan telah mendapat 734 retweets dan 2,1 ribu likes.

Tak sedikit warganet yang mendukung tanggapan Budiman soal unggahan "Hari Valentine Bukan Budaya Kita"

"Setuju...Saya yakin orang-orang yang mabok agama otaknya hanya sebatas dengkul. Lebih percaya dengan dogma-dogma yang sering menyesatkan daripada mempercayai akal pikiran dan hati nuraninya...," kata @AgusSal204483330.

Quote