Ikuti Kami

Bamusi Kutuk Kerusuhan 22 Mei yang Libatkan Pendukung ISIS

Faozan mengatakan apa yang selama ini dikhawatirkan oleh banyak pihak bahwa aksi tersebut rawan disusupi, akhirnya benar-benar terjadi.

Bamusi Kutuk Kerusuhan 22 Mei yang Libatkan Pendukung ISIS
Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar . Foto: Gesuri.id/ Hiski Darmayana.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar  mengutuk keras aksi kerusuhan yang meletus pada 21-22 Mei, dan diduga kuat melibatkan para pendukung kelompok teroris ISIS itu. 

Faozan mengatakan apa yang selama ini dikhawatirkan oleh banyak pihak bahwa aksi tersebut rawan disusupi, akhirnya benar-benar terjadi. Bahkan, aksi itu disusupi oleh kelompok berbahaya seperti pendukung ISIS.  

Baca: Presiden: Pihak yang Kalah di Pemilu Pasti Tidak Puas

"Karena itu, siapapun pelakunya harus diusut tuntas, sehingga provokator dan aktor intelektualnya ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan undang-undang yang berlaku," kata Faozan kepada Gesuri, Jumat (24/5). 

Faozan menambahkan, kekerasan pada aksi 21-22 Mei tidak hanya bertentangan dengan Undang-undang tetapi juga ajaran Islam. Sebab ajaran Islam adalah cintai damai dan rahmatan lil alamin. 

Karena itu, lanjut Faozan, jika ada aksi kekerasan sampai menghilangkan nyawa tanpa sebab yang mengatasnamakan ajaran Islam, jelas bertentangan dengan nilai dan ajaran Islam itu sendiri. 

"Kita mendukung langkah Polri dan TNI yang bertindak tegas terhadap para perusuh, termasuk para pendukung teroris itu," kata Faozan, yang juga Sekretaris LDK PP Muhammadiyah ini. 

Seperti diketahui, Polri menyebut ada dua kelompok yang disinyalir menjadi biang kerok dalam kerusuhan 22 Mei. 

Salah satu kelompok itu adalah Gerakan Reformis Islam (GARIS) yang berafiliasi dengan ISIS. Kelompok ini berbasis di Cianjur, Jawa Barat dan dipimpin oleh Chep Hernawan. 

Baca: Pancasila Selamatkan Indonesia dari Ekstrimisme

Nama Chep dan GARIS pernah mendapatkan sorotan dari publik pada Maret 2015 setelah Chep mengaku sudah memberangkatkan dan membiayai 156 warga Indonesia ke Suriah untuk berperang di bawah bendera ISIS. 

Pada 2017, Polisi juga pernah melansir temuan bahwa ormas GARIS merupakan sel baru dari Jaringan Ansharut Daulah, yang berafiliasi pada ISIS.

Quote