Jakarta, Gesuri.id - Memperingati Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Surabaya menekankan pentingnya dua momentum tersebut bagi bangsa Indonesia.
“Hanya ada dua hari libur nasional yang benar-benar sakral dalam sejarah bangsa kita. Yakni, 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan dan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila,” kata Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Yordan M Batara Goa kepada kader di Surabaya, Minggu (1/6/2025).
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
Yordan menyoroti pentingnya momentum 1 Juni sebagai refleksi atas dasar pemersatu bangsa.
Menurutnya, tanpa kemerdekaan Indonesia tidak akan ada. Namun, tanpa Pancasila, keutuhan bangsa tidak mungkin bisa bertahan hingga saat ini.
“Bung Karno berkata, hanya Pancasila yang bisa mempersatukan bangsa ini. Oleh karena itu, 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur agar kita berhenti sejenak dari kesibukan dan kembali mengingat nilai-nilai Pancasila,” jelasnya.
Yordan juga mengajak seluruh kader untuk memahami esensi dari perjuangan partai. Yakni, mewujudkan cita-cita Pancasila terutama sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kita ingin agar tidak ada satupun warga negara Indonesia yang miskin, yang tidak sekolah, yang tidak sejahtera. Itu tujuan utama kita berpartai, bukan sekadar kegiatan rutinitas,” tandas Yordan.
Ia juga mengingatkan, perjuangan dalam partai bukanlah perkara mudah.
Baca: Ganjar Ungkap Hal Ini Akan Usulan Solo Jadi Kota Istimewa
Banyak kendala, keterbatasan anggaran, dan proses birokrasi yang harus dihadapi.
Namun semua itu, menurutnya, adalah bagian dari romantika perjuangan yang harus dijalani dengan semangat dan integritas.
“Kalau hari ini kita pakai pin Bung Karno di dada kita, maka semangat Bung Karno juga harus ada dalam jiwa kita. Berpartai bukan untuk guyonan, bukan sekadar hobi, tapi karena kita sudah selesai dengan kepentingan pribadi,” ujarnya lantang.