Ikuti Kami

Catat! Wisata Halal di Kota Bandung Tidak Tepat

Hal tersebut tidaklah urgen dalam memajukan sektor wisata Kota Bandung.

Catat! Wisata Halal di Kota Bandung Tidak Tepat
Kader PDI Perjuangan Kota Bandung Putri Puspita Ariane dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Bandung, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan Kota Bandung Putri Puspita Ariane menilai rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerapkan wisata halal tidak tepat. 

Sebab, menurut Putri hal tersebut tidaklah urgen dalam memajukan sektor wisata Kota Bandung. Selain itu, istilah wisata halal itu cenderung diskriminatif.

Baca: Wisata Halal, Kekerasan Kultural Ala Edy Rahmayadi

"Sangat tidak tepat wisata hala itu menurut saya, dan bahasanya terlalu diskrminatif," kata Putri melalui sambungan telepon kepada Gesuri.id di Jakarta, Selasa (10/9). 

Putri berpandangan, untuk memajukan sektor wisata di kota Bandung, yang paling penting adalah pengembangan sarana dan prasarananya. Selain itu, Pemkot juga perlu fokus pada hal yang menjadi daya tarik buat wisatawan untuk datang ke Bandung. 

"Promosinya juga perlu diperhebat dan lebih kreatif lagi. Jadi, untuk wisata halal, rasanya belum urgen," kata Putri. 

Putri juga mengingatkan Pemkot pada masih banyaknya pekerjaan rumah di Kota Bandung yang perlu diselesaikan. Pembangunan infrastruktur di semua RW, masalah pendidikan, hingga kesejahteraan keluarga adalah hal-hal yang perlu menjadi fokus Pemkot saat ini.

"Semua itu lebih perlu dilakukan dibandingkan penerapan wisata halal," pungkas Putri.

Baca: Wisata Halal di Danau Toba Berpotensi Coreng Kebhinekaan

Seperti diketahui, Pemkot Bandung akan mendeklarasikan diri sebagai 'Muslim Friendly City' pada 27 September mendatang untuk pengembangan wisata halal di kota tersebut. 

Pemkot Bandung yang didukung PKS dan Gerindra berharap pengembangan wisata halal bisa menjadi daya tarik baru untuk industri pariwisata di Kota Bandung dan menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat.
 

Quote