Ikuti Kami

Ceramah Ustad Firanda, Bamusi: Harus Lebih Berhati-hati

Faozan: Penceramah agama juga perlu bertanya tentang situasi dan kondisi.

Ceramah Ustad Firanda, Bamusi: Harus Lebih Berhati-hati
Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar. (Foto: gesuri.id/Hiski Darmayana)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar mengatakan seharusnya kyai, ustadz, Mubaligh maupun dai lebih berhati-hati dalam menyampaikan ceramah agamanya. Sebab walaupun materi ceramahnya baik dan benar, tetapi ketika disampaikan dengan metode yang tidak tepat, dalam situasi yang kurang kondusif serta di lingkungan yang tidak cocok maka akan menimbulkan resistensi dan kegaduhan di masyarakat. 

Baca: Bamusi Dukung Aksi Warga Rengasdengklok Tolak Eks HTI

Hal itu dikatakan Faozan menyikapi pembubaran kajian ceramah keagamaan yang terjadi di masjid Al-Fitrah, Keutapang II, Banda Aceh, baru-baru ini. Kajian keagamaan ini diisi oleh ustad Firanda Andirja.

"Karena itu, penceramah agama juga perlu bertanya tentang situasi dan kondisi kepada panitia setempat, agar ceramahnya kondusif dan berjalan lancar," ujar Faozan kepada Gesuri, Sabtu (15/6). 

Namun, Faozan juga  menyayangkan pembubaran pengajian dengan tuduhan dan dugaan tanpa bukti yang kuat oleh sebagian masyarakat di Aceh itu. Sebab konsitusi kita telah memberikan jaminan kepada warga negara untuk berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat.

Faozan pun menyarankan agar warga masyarakat tidak bertindak anarkis dan main hakim sendiri. Jika memang ada dugaan kegiatan keagamaan yang berpotensi dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, sebaiknya dilaporkan dan diserahkan penanganannya kepada aparat keamanan. 

"Sehingga, dapat diselesaikan secara baik dan benar tanpa harus menimbulkan kegaduhan," kata Faozan.

Baca: Sebarkan Kebohongan, Ustad Lancip Layak Diperiksa Polisi

Seperti diketahui, baru-baru ini kajian ceramah keagamaan yang akan dibawakan oleh ustad Firanda di masjid Al-Fitrah, Keutapang II, Banda Aceh dibubarkan warga. 

Massa menolak ceramah itu karena ustad Firanda dinilai berpaham Wahabi dan bertolak belakang dengan masyarakat Aceh. Massa menganggap Wahabi tidak sejalan dengan mazhab Ahlulsunnah Waljamaah (Aswaja) yang diikuti sebagian besar warga Aceh.

Quote