Ikuti Kami

DPC PDI Perjuangan Jember Berdayakan Kader Perempuan untuk Tekan Stunting

Program pemberdayaan kader ini diawali dengan pelatihan bagi 60 kader perempuan di kantor DPC PDI Perjuangan Jember

 DPC PDI Perjuangan Jember Berdayakan Kader Perempuan untuk Tekan Stunting
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember mengerahkan kader-kadernya, khususnya kader perempuan, untuk terlibat aktif dalam upaya menurunkan angka stunting atau tengkes di daerah tersebut.

Jember, Gesuri.id – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember mengerahkan kader-kadernya, khususnya kader perempuan, untuk terlibat aktif dalam upaya menurunkan angka stunting atau tengkes di daerah tersebut. Langkah ini menjadi wujud nyata kepedulian partai terhadap masa depan generasi muda di Jember.

Program pemberdayaan kader ini diawali dengan pelatihan bagi 60 kader perempuan di kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Sabtu (20/9/2025). Para peserta berasal dari Kecamatan Sukorambi, Sumbersari, Pakusari, Patrang, dan Arjasa.

“Nanti setelah ikut pelatihan, kami akan berikan sertifikat dan terjunkan untuk berkomunikasi dengan banyak pihak, termasuk dengan tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama, karena teman-teman tidak bisa berjalan sendiri,” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jember, Widarto.

Langkah ini diambil merespons tingginya angka stunting di Jember. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di kabupaten ini mencapai 30 persen, dengan enam persen di antaranya tergolong sangat parah.

“Prinsipnya adalah diajarkan oleh ketua umum kami bahwa politik itu adalah kehidupan. Dan di dalam urusan kehidupan itu ada hal yang sangat penting, kita bicara soal masa depan generasi kita, anak-cucu kita,” tegas Widarto.

Dia menambahkan, melalui pelatihan kader penggerak, PDI Perjuangan ingin berkontribusi nyata menurunkan angka stunting di Kabupaten Jember. 

“Tentu hasilnya tidak bisa dirasakan dalam jangka pendek. Namun ini langkah penting bagi masa depan anak-anak kita,” ujarnya.

Kecamatan Sukorambi akan menjadi proyek percontohan penanganan stunting oleh PDI Perjuangan. “Kami akan terjunkan teman-teman, mulai dari proses pendataan: berapa remaja-remaja putri di Kecamatan Sukorambi, dan dari sekian jumlah remaja putri itu yang punya kecenderungan menjadi sumber stunting karena faktor ekonomi, faktor pendidikan, dan mungkin anak-anak putus sekolah dan berpotensi untuk dinikahkan dini,” papar Widarto.

Para kader penggerak ini juga akan bekerja sama dengan puskesmas, kader posyandu, dan tokoh masyarakat. “Prinsipnya yang lebih diutamakan adalah di hulunya. Kita menutup sumber-sumber penyebab stunting. Yang sudah kena stunting biar lebih banyak ditangani teman-teman Dinas Kesehatan,” katanya.

Widarto optimistis program ini akan memberikan hasil signifikan dalam dua hingga tiga tahun mendatang. 

“Kami berharap prevalensi stunting di bawah lima persen. Kita berharap sumber daya manusia kita akan semakin baik. Kalau stuntingnya semakin kecil, pendidikan aksesnya bagus, ya Indeks Pembangunan Manusia kita akan naik juga,” tutupnya.

Quote