Ikuti Kami

Hadapi Radikalisme, Gus Mis Minta Kader Jadi Jubir Pancasila

“Seluruh kader partai, seluruh petugas partai itu harus mempunyai satu keyakinan, satu kepercayaan diri, satu optimisme".

Hadapi Radikalisme, Gus Mis Minta Kader Jadi Jubir Pancasila
Intelektual Muda NU Zuhairi Misrawi yang juga Politisi PDI Perjuangan saat menjadi pemateri pendidikan kader madya, Jumat (10/12).

Batu, Gesuri.id - Intelektual Muda NU Zuhairi Misrawi yang juga Politisi PDI Perjuangan mengajak seluruh kader Banteng peserta Pendidikan Kader Madya yang digelar Badiklatda PDI Perjuangan Jawa Timur, agar menggelorakan spirit yang terkandung dalam setiap butir sila Pancasila.

Baca: Usut Tuntas Direksi TransJakarta Nonton Tarian Perut !

“Seluruh kader partai, seluruh petugas partai itu harus mempunyai satu keyakinan, satu kepercayaan diri, satu optimisme. Bahwa Pancasila adalah salah satu kekuatan kita dalam berbangsa dan bernegara,” tandas Zuhairi Misrawi, saat menjadi pemateri pendidikan kader madya, Jumat (10/12).

Tuhan Yang Maha Esa, sebutnya, telah menghendaki bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang majemuk. Dengan berbagai keanekaragaman etnis, suku, bahasa, dan agama di dalamnya.

Menurutnya, hal ini yang kemudian oleh Bung Karno ditafsirkan sebagai konsep Ketuhanan yang Berkeadaban, di mana setiap warga negara hidup saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya.

Namun demikian, lanjut Gus Mis, sapaan akrabnya, Pancasila sebagai ideologi negara mendapatkan tantangan melalui munculnya ideologi radikalisme yang membawa nilai intoleransi di tengah masyarakat.

“Yang terus bergerak setelah reformasi, ketika semua kran kebebasan dibuka. Muncul kelompok-kelompok yang kita tidak pernah tahu, tidak pernah berjasa bagi negeri ini, tapi mereka ingin menghancurkan budaya kita, kultur kita yang toleran,” bebernya.\

Alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir yang baru saja dilantik sebagai Duta Besar RI untuk Republik Tunisia ini menjelaskan, hasil temuan survei menunjukkan data yang mengkhawatirkan.

Yakni sebanyak 29,5 persen mahasiswa menolak pemimpin non muslim dan 23,5 persen mahasiswa mendukung negara Islam.

Dia menegaskan, ancaman fundamentalisme agama terhadap ideologi Pancasila adalah nyata adanya. Menurutnya, hal utama yang mendorong lahirnya fundamentalisme agama adalah kurangnya pemahaman tentang agama itu sendiri.

“Ini akibatnya kalau kita tidak menjadi juru bicara Pancasila maka fundamentalisme akan menyebar. Maka kita, seluruh kader PDI Perjuangan harus yakin dan optimis akan kepercayaan diri kita,” terang Koordinator Kajian dan Penelitian di Lembaga Kajian dan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU.

Menjadi juru bicara dan garda terdepan dalam mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila, seperti amanah Bung Karno bahwa di Negara Indonesia yang merdeka ini, tidak mengenal adanya konsep mayoritas dan minoritas.

Baca: 248 Kecelakaan Transjakarta, Ada Ancaman ke Sopir 

“Kita harus punya satu kebijakan publik untuk mendorong kebersamaan kita sebagai warga bangsa. Juga mendorong kelompok masyarakat sipil yang secara konsisten mendorong terciptanya kehidupan yang harmoni,” ujar Gus Mis.

Dia berpesan, bahwa seluruh kader PDI Perjuangan harus menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman mutlak dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Hal ini sebagai sebuah kekuatan untuk mempertahankan nilai-nilai toleransi dan multikulturalisme dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dilansir dari pdiperjuanganjatim.

Quote