Probolinggo, Gesuri.id - Internal PDI Perjuangan Kota Probolinggo, Jawa Timur, tengah melaksanakan tahapan penjaringan calon Ketua DPC periode 2025–2030. Dari lima Pengurus Anak Cabang (PAC) yang meliputi Kademangan, Kanigaran, Kedupok, Wonoasih, dan Mayangan, serta usulan dari DPC, muncul delapan nama kandidat yang dipertimbangkan.
Delapan nama tersebut adalah: Haris Nasution (Ketua DPC saat ini),Titin Andriani, Sukardi Mitho, Tomy Wahyu Prakoso, Sugiono, Sahri Trigiantoro, Imam Hanafi, Andre Purwo Hartono.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Probolinggo, Haris Nasution, membenarkan bahwa proses penjaringan sedang berjalan.
“Iya, sekarang masih penjaringan,” kata Haris dikutip dari Newssatu.com, Kamis (4/9/2025).
Haris menegaskan bahwa mekanisme kali ini berbeda dengan periode sebelumnya. Setelah berkas pendaftaran diteruskan ke DPD Jawa Timur, keputusan akhir akan ditentukan langsung oleh DPP PDI Perjuangan.
“Mekanisme pemilihan Ketua sekarang berbeda dengan dulu. Nanti DPP yang akan memutuskan siapa yang terpilih,” jelasnya.
Dukungan kepada Haris tampak semakin menguat. Santi Wilujeng Prastyani, Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo sekaligus kader senior PDI Perjuangan, menyatakan tidak ikut mencalonkan meski syaratnya sudah terpenuhi.
“Minimal 7 tahun ber-KTA, saya sudah lebih dari 7 tahun, tetapi saya tidak nyalon. Hanya mendukung Pak Haris Nasution untuk kembali jadi Ketua DPC Kota Probolinggo periode 2025–2030,” tegas Santi.
Ia menilai Haris sebagai sosok pemimpin yang bijak dan mampu mengayomi, bukan hanya kader PDI Perjuangan, tetapi juga masyarakat luas Kota Probolinggo.
“Saya pikir Pak Nasution sangat layak kembali. Jajaran pengurus ranting, PAC, dan sejumlah kader sepakat mendukung beliau,” imbuhnya.
Meski terdapat delapan nama yang masuk penjaringan, pengamat politik lokal menilai dominasi dukungan terhadap Haris Nasution sulit terbendung. Hal ini ditunjukkan oleh konsolidasi PAC dan pengurus ranting yang solid mendukungnya. Namun, keputusan final tetap berada di tangan DPP PDI Perjuangan, yang biasanya menimbang rekam jejak, loyalitas, dan kemampuan konsolidasi calon ketua.