Jakarta, Gesuri.id – Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyebut Bung Karno sebagai tokoh yang bukan hanya milik Indonesia, tetapi milik dunia.
Berbicara dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/10), Hasto menegaskan bahwa kepemimpinan global Bung Karno paling nyata terlihat dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 di Bandung.
“Melalui KAA, Bung Karno menyatukan bangsa-bangsa yang dijajah untuk bersuara melawan ketidakadilan global. Dunia menyebut beliau sebagai the voice of the voiceless, suara bagi yang tak punya suara,” ujar Hasto.
Ia menjelaskan, gagasan Bung Karno melampaui batas negara. Indonesia bahkan memberikan perlindungan kepada pejuang kemerdekaan dari Aljazair, Tunisia, dan Maroko.
“Kita menyediakan rumah dan tempat belajar bagi mereka, karena Bung Karno percaya bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa,” tegasnya.
Hasto menilai semangat solidaritas Asia-Afrika itu kini dihidupkan kembali oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
“Ibu Megawati meneruskan diplomasi kemanusiaan, memperjuangkan dunia yang damai dan berkeadilan,” katanya.
Menurut Hasto, semangat itu pula yang selaras dengan nilai-nilai santri: membela yang lemah, menegakkan keadilan, dan berjuang tanpa pamrih.
“Santri dan Bung Karno sama-sama memiliki jiwa rahmatan lil alamin,” ujar Hasto.
Ia mengajak seluruh peserta acara untuk meneladani sikap kosmopolitan Bung Karno yang tetap berakar pada spiritualitas bangsa.
“Pemimpin sejati bukan yang tunduk pada kekuatan besar, tetapi yang berani berdiri di atas nilai,” pungkasnya.
Dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan dengan tema Santri Berjuang: Ajaran Bung Karno, Warisan Kemerdekaan dan Kontribusi Generasi Muda yang dibuka langsung Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan dihadiri Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang bidang Keagamaan dan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Zuhairi Misrawi (Gus Mis) yang juga Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang kebijakan publik dan Reformasi birokrasi kerakyatan Abdullah Azwar Anas.
Selain itu, beberapa narasumber dalam dua sesi diantaranya: sejarahwan Asvi Warman Adam, Sekjen Nasyiatul Aisyiyah Muhammadiyah 2012-2016, Ulfa Mawardi, Ketum Korps PMII Putri (Kopri) PB PMII 2024-2027 Wulansari Aliyatul Solikhah dan kader muda PDI Perjuangan berprestasi (pilot muda dan peraih Honorable Mention, Juara 3 dalam ajang bergengsi Model United Nations (MUN) Europe 2025, Hawra.

















































































