Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden (capres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo membacakan Teks Dedication of Life Bung Karno yang dibacakan Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo di GBK
Dedication of Life disusun Presiden Soekarno, 10 September 1966.
Ganjar membacakan itu di depan puluhan ribu kader PDI Perjuangan dalam puncak acara Bulan Bung Karno 2023 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (24/6).
Ganjar juga menggunakan peci hitam dan baju seragam PDI Perjuangan berwarna merah.
Baca: Haul Bung Karno, Abd Rohim Gelar Khotmil Al-Qur'an dan Tahlil
Berikut teks Dedication of Life milik Bung Karno yang kerap dibacakan di acara-acara PDI Perjuangan:
Saya adalah manusia biasa. Saya dus tidak sempurna. Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan.
Hanya kebahagianku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada Bangsa. Itulah 'dedication of life' ku.
Jiwa pengabdian inilah yang menjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta menjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku.
Tanpa jiwa pengabdian ini, saya bukan apa-apa. Akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini, saya merasakan hidupku bahagia, dan manfaat.
Soekarno, 10-9-1966
Kader PDI Perjuangan kemudian bertepuk tangan meriah usai Ganjar membacakan dedication of life Soekarno.
Teks Dedication of Life ini juga pernah dibacakan oleh Jokowi setahun menjelang pemilihan umum (pemilu) 2014.
Jokowi membacakan Dedication of Life dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Ecopark Convention Ancol, Jakarta Utara, Jumat (6/9).
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengatakan, pembacaan Dedication of Life itu dimaknai sebagai regenerasi yang berjalan dan berlanjut.
“Kenapa pak Jokowi yang membaca? karena ya itu sebuah makna bahwa regenerasi itu berjalan dan pasti berlanjut,” kata Megawati kala itu.
“Kenapa pak Jokowi yang membaca? karena ya itu sebuah makna bahwa regenerasi itu berjalan dan pasti berlanjut,” kata Megawati kala itu.
Hidup Soekarno sepenuhnya didedikasikan untuk mengabdi pada Tuhan, bangsa, dan tanah air.
Baginya, hidup adalah pengabdian.
Demikian hal yang beberapa kali pernah diutarakan Soekarno dalam pertemuan maupun pidatonya, yang kemudian ia torehkan dalam sebuah tulisan tangan bertajuk Dedication of Life pada 10 September 1966.
Dedication of Life memiliki makna mendalam tentang komitmen Soekarno untuk mengabdikan hidupnya pada Tuhan, bangsa dan negaranya.
Baca: 173 Kader Banteng Sidoarjo Berangkat ke Ibu Kota
Menurut Soekarno, pengabdian adalah sumber kebahagiaannya.
Dengan jiwa pengabdian, Soekarno merasakan hidupnya bermanfaat bagi khalayak luas.
Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kekurangan dan kesalahan, Soekarno bukan apa-apa tanpa jiwa pengabdian.
Sebab itulah, Soekarno sering kali menggaungkan prinsip hidupnya tersebut dalam berbagai pidato yang pernah disampaikannya.
Soekarno berapi-api dalam menyemangati pemuda pemudi untuk memberikan sumbangsih pada bangsa dan negara, untuk mengabdikan hidupnya demi menjunjung tinggi nama besar Bangsa Indonesia tanpa