Ikuti Kami

Lewat Penghijauan, PDI Perjuangan Tepis Tuduhan Tak Beragama

Risma menjelaskan pentingnya penghijauan untuk keseimbangan iklim di Indonesia

Lewat Penghijauan, PDI Perjuangan Tepis Tuduhan Tak Beragama
Ketua DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini.

Bekasi, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini membuka Program Penghijauan Nasional yang masuk dalam rangkaian HUT ke-50 PDI Perjuangan.

Risma menjelaskan pentingnya penghijauan untuk keseimbangan iklim di Indonesia

"Tadi saya lihat di sana ada anak-anak dari kelompok pecinta (alam), para ibu-ibu. Jadi bapak ibu sekalian kita nggak usah ngomong banyak, kita sudah bisa buktikan bahwa apa yang diperintahkan bukan hanya partai memerintah tapi agama memerintahkan (untuk penghijauan)," kata Risma, Minggu (15/1). 

Baca: Sri Rahayu Pimpin Penghijauan di Kediri

Risma mengapresiasi kerja Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan dengan program ke masyarakatnya. Ia kemudian meyinggung PDI Perjuangan yang kerap dianggap partai tak beragama, tetapi justru, klaimnya, sering menjalankan perintah agama.

"DPC luar biasa merawat lansia miskin, merawat anak yatim, menanam pohon. Bapak ibu sekalian tahu nggak? Jadi kita ini seolah-olah dituduh partai yang tidak beragama kan? Betul kan? Tapi kita bisa merawat tuh yang diperintahkan agama," ujarnya.

"Bapak ibu sekalian mungkin kita tidak sadar, menanam pohon itu sama dengan amal jariyah, kenapa? Karena dia mengeluarkan oksigen yang dibutuhkan oleh kita untuk hidup kalau nggak dari oksigen kita nggak bisa hidup betul?" lanjutnya.

Ia lantas menegaskan penanaman pohon mempunyai dampak besar bagi masyarakat. Bahkan, manfaat bisa dirasakan dalam jangka waktu yang lama.

"Jadi kita menanam untuk kita buat amal jariyah, kalau pohon itu selama mengeluarkan oksigen maka kita akan bisa dapat pahala terus menerus, ya. Jadi saya sekali-kali ngomong gitu, itu kenceng juga, jadi begitu,"ujarnya.

Baca: Mensesneg Pratikno Puji Gerakan Penghijauan PDI Perjuangan

Risma kemudian menjelaskan dampak yang sudah dirasakan dari menanam pohon di Surabaya. Dia pun mengaku sempat berdiskusi dengan Kepala BMKG Dwikorita terkait itu.

"Saya pernah ketemu dengan Bu Dwikorita saat ke Surabaya, 'Bu, apa Surabaya kena (gempa) Megathrust?', 'Entar-entar Mba saya lihat data saya, oh ada di ujung dikit'. Terus dia (Dwikorita) bilang gini 'Tapi gempanya apa bisa datang ya? Pohon segini banyak di Surabaya', loh kenapa? karena pohon itu akarnya bisa merakit struktur tanah yang bisa menyebabkan gempa menjadi tanah yang stabil," ungkap Risma.

Quote