Ikuti Kami

Mega Ingatkan PDI Perjuangan Segera Bangun Monumen Kudatuli

Monumen itu bisa menunjukkan suatu gelora semangat demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

Mega Ingatkan PDI Perjuangan Segera Bangun Monumen Kudatuli
Ketua Umum PDI Perjuangan Prof Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri.

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Prof Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, penting untuk membangun sebuah batu monumen untuk memperingati peristiwa itu.

Baca: Kudatuli, PDI Perjuangan Tabur Bunga di Diponegoro 58

"Tadi pagi saya melaporkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri terhadap acara tabur bunga ini, beliau juga mengingatkan bahwa penting bagi kita di tempat ini untuk membangun monumen 27 Juli," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/7).

Karena itu, pihaknya akan segera meminta berbagai masukan agar Monumen 27 Juli bisa diwujudkan. Semangatnya adalah sekaligus bagaimana monumen itu bisa menunjukkan suatu gelora semangat demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, yang tidak pernah bisa dibungkam oleh kekuasaan yang otoriter.

"Dan dengan adanya monumen itu, kita juga mengingatkan agar hal tersebut tidak boleh terjadi kembali," kata Hasto.

"Kita doakan para korban peristiwa Kudatuli tersebut. Kita doakan bahwa pengorbanan mereka tidak sia-sia, karena kekuatan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat  itu terbukti mampu menumbangkan kekuasaan otoriter Soeharto," pungkasnya.

Baca: Soal Tudingan ICW, Ribka Tjiptaning: Kerja Saja Buat Rakyat!

Lebih jauh, Hasto menjelaskan, seluruh anggota dan kader PDI Perjuangan terus mengingat peristiwa penting tersebut dalam sejarah partai. Dia meminta semua kader merenungi peristiwa tersebut sekaligus terus menyadari bahwa kekuasaan politik yang berasal dari rakyat. Rakyat sebagai cakrawati partai.

"Karena itulah PDI Perjuangan terus menyatu dengan rakyat itu, mengambil keputusan politik berdasarkan kehendak rakyat, bukan kehendak elite. Pendeknya, jati diri partai berasal dari rakyat sendiri, khususnya wong cilik," kata Hasto.

Quote