Jakarta, Gesuri.id — Suasana Dies Natalis ke-XXVI dan Wisuda Sarjana ke-XXIII serta Magister Hukum ke-VII Universitas Bung Karno (UBK) berubah dinamis ketika Presiden Republik Indonesia Kelima Megawati Soekarnoputri tampil memberikan pidato dengan gaya khasnya yang tegas namun santai. Interaksi langsungnya dengan audiens membuat ruangan menjadi hidup.
Ketika mahasiswa tampak kurang bersemangat, Megawati langsung menegur dengan nada bercanda. “Kok kayak lemas? Sudah sarapan apa belum?” katanya, disambut gelak tawa para peserta wisuda.
Ia memuji sekaligus mengingatkan para wisudawan bahwa momentum kelulusan adalah titik awal perjalanan panjang. “Kalian nanti akan menghadapi dunia nyata. Jangan lemas, semangat kalian harus penuh,” tegasnya di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (26/11).
Megawati menyampaikan, dirinya sudah terbiasa bicara dengan gaya langsung dan apa adanya. Hal itu, menurutnya, membuat pesan lebih mudah dipahami dan diingat oleh generasi muda. “Kalian ini harus diberi bahasa yang gampang biar nancep,” ujarnya.
Ia kemudian menyampaikan kegelisahan tentang masih banyaknya rakyat yang hidup dalam kondisi sulit. Hal ini, menurutnya, harus menjadi bahan renungan bagi para lulusan baru yang siap memasuki dunia kerja.
“Saya tanya, apa bakti kalian kepada negeri? Masih banyak rakyat miskin. Kalian harus memikirkan itu,” kata Megawati. Ia menegaskan bahwa kesuksesan akademik bukan tujuan akhir, melainkan titik awal kontribusi.
Pidatonya semakin menyentuh ketika ia meminta wisudawan benar-benar menyadari bahwa gelar akademik adalah amanah. “Sarjana itu bukan cuma gelar. Itu tanggung jawab. Tunjukkan bahwa kalian layak menyandangnya,” ujarnya.
Acara wisuda semakin penuh semangat ketika Megawati mengajak seluruh peserta memberi tepuk tangan yang lebih keras. “Ayo, tepuk tangan yang bener! Tunjukkan kalian anak muda Indonesia yang bersemangat!” serunya. Dengan itu, suasana wisuda menjadi sangat hidup dan penuh inspirasi.

















































































