Ikuti Kami

Pandangan Bung Karno Soal Peranan Perempuan Dalam Perjuangan

Bung Karno memandang perempuan dan laki-laki seperti dua sayap dari seekor burung.  

Pandangan Bung Karno Soal Peranan Perempuan Dalam Perjuangan
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto ketika membuka Rapat Koordinasi Bidang Pariwisata Tingkat Nasional yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (22/12). (Foto: Elva Nurrul Prastiwi))

Jakarta, Gesuri.id - Dalam rangka memperingati Hari Ibu 22 Desember 2019,  Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan pandangan Bung Karno tentang peranan kaum perempuan dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional. 

Baca: Bung Karno Tolak Lambang Perbudakan Terhadap Perempuan

Dalam buku Sarinah: Kewajiban Wanita Dalam Perjuangan Republik Indonesia karya Bung Karno, Hasto memaparkan bahwa Bung Karno memandang perempuan dan laki-laki seperti dua sayap dari seekor burung.  

Hal itu dikatakan Hasto ketika membuka Rapat Koordinasi Bidang Pariwisata Tingkat Nasional yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (22/12). 

"Jadi menurut Bung Karno, laki-laki dan perempuan adalah dua sayap dari seekor burung. Maka, apabila satu sayap patah, maka patah pula sayap Indonesia Raya kita," kata Hasto.

Hasto mengungkapkan, Bung Karno mempelajari peradaban Nusantara dan menemukan bahwa kesetaraan laki-laki dan perempuan telah ada dalam sejarah Nusantara. Hal itu tampak dalam relief Candi Borobudur. 

Dan peranan perempuan pun tampak dari kepeloporan mereka dalam perjuangan meraih kemerdekaan. Hal itu tergambar dalam Kongres Perempuan pertama di Indonesia pada 22 Desember 1928, yang kini diperingati sebagai Hari Ibu.

"Dua bulan setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, kaum perempuan pun tak mau kehilangan momentum kepeloporannya dengan menyelenggarakan Kongres Perempuan Pertama dalam semangat nasionalisme yang menyala-nyala," tegas Hasto. 

Fakta sejarah itu, lanjut Hasto, membuat Bung Karno menempatkan perempuan dalam posisi penting pada peradaban bangsa. 

Baca: Tulisan Bung Karno Dorong Lahirnya Gerakan Rampak Sarinah

Peringatan Hari Ibu, lanjut Hasto, juga menginspirasi kita semua bahwa kita harus memberi kasih pada alam dan lingkungan, sebagaimana kasih ibu pada anak-anaknya. 

"Peringatan hari Ibu ini tak hanya memperingati kepeloporan kaum perempuan di bidang politik dan sosial tapi juga kepeloporan dalam memberi inspirasi hidup bersih dan cinta alam," tegas Hasto.

Quote