Ikuti Kami

Penolakan Peringatan Asyura Dilakukan Oleh Para Pengecut!

Sebab, lanjut Habib Ali, peringatan Asyura merupakan "sekolah" para pemberani.

Penolakan Peringatan Asyura Dilakukan Oleh Para Pengecut!
Ketua Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) Habib Ali Assegaf.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) Habib Ali Assegaf menegaskan penolakan yang berujung pada intimidasi terhadap peringatan Asyura di Bandung dilakukan oleh sekelompok orang pengecut. 

Sebab, lanjut Habib Ali, peringatan Asyura merupakan "sekolah" para pemberani.

Baca: Megawati : Golput Itu Pengecut

Habib Ali menjelaskan, Tragedi Karbala menjadi inti dari peringatan Asyura. Tragedi Karbala merupakan peristiwa pembantaian Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib yang merupakan cucu Nabi Muhammad SAW oleh pasukan dinasti Bani Umayyah pimpinan Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan di Karbala, pada tanggal 10 Muharram tahun 61 Hijriyah.

Nilai yang diwariskan dari Imam Husain dalam tragedi Karbala adalah keberanian untuk melawan kezaliman. Imam Husain, lanjut Habib Ali, berani menolak tunduk pada kezaliman penguasa Umayyah meski harus mengorbankan nyawa. 

"Jadi, nilai utama dari peringatan Asyura adalah keberanian. Dan lawan keberanian adalah pengecut, sehingga sekelompok orang yang menolak atau bahkan mengkafir-kafirkan Asyura adalah orang-orang pengecut yang menikmati pembodohan dimasyarakat dan hidup dari pembodohan itu," ujar Habib Ali kepada Gesuri.id melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa (10/9). 

Soal penolakan Asyura di Bandung,  Habib Ali mengatakan sebaiknya penolakan itu disalurkan dalam dialog. Habib Ali menegaskan para penolak itu tak berhak melarang peringatan Asyura. 

"Intimidasi atau upaya pembubaran terhadap Peringatan Asyura di Bandung atau dimanapun harus ditindak tegas oleh Kepolisian. Sebab ini adalah negara hukum yang tidak memberi ruang pada aksi intimidasi semacam itu," tegas Habib Ali, yang juga kader PDI Perjuangan ini. 

Habib Ali mengatakan LPIBK mendukung sepenuhnya peringatan Asyura di berbagai tempat. Habib Ali menegaskan Asyura tidak sekedar milik mazhab tertentu, tapi juga milik semua umat manusia yang cinta keadilan dan anti penindasan. 

"Kita ingin apinya Islam sebagaimana Bung Karno sering ucapkan, dengan menjadikan Asyura sekolah para pemberani yang banyak manfaatnya. Perlawanan pemerintahan Jokowi-Amin pada korupsi, serta upaya pemerintahan Jokowi dalam melayani sesama, itu semua nilainya terkandung dalam peristiwa Karbala," papar Habib Ali.  

Baca: Megawati: Penebar Hoax Adalah Orang-orang Pengecut

Seperti diketahui, Peringatan Asyura yang dilakukan masyarakat, khususnya warga Syiah kembali mendapat penolakan di Bandung.  

Acara yang digelar Majelis Shalawat di jalan H Mukti Ciwastra, kota Bandung, pada Senin (9/9) malam itu ditolak sekelompok orang yang menamakan diri Forum Umat Islam dengan mendatangi lokasi kegiatan. 

Namun, peringatan Asyura tetap bisa berlangsung secara lancar dan aman karena dijaga oleh aparat Kepolisian

Quote