Ikuti Kami

Peringati Haul Bung Karno, Banteng DIY Gelar Tauziah Kebangsaan

PDI Perjuangan harus meneruskan apa yang telah dilakukan Bung Karno.

Peringati Haul Bung Karno, Banteng DIY Gelar Tauziah Kebangsaan
Gus Muwafiq.

Jakarta, Gesuri.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DIY menggelar Tauziah Kebangsaan dalam rangka memperingati Haul Bung Karno ke-55 sekaligus sebagai puncak perayaan Bulan Bung Karno 2025. Acara ini digelar di Kantor DPD PDI Perjuangan DIY, Jetis, Kota Yogyakarta, Kamis, (19/6).

Tauziah Kebangsaan disampaikan oleh KH. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) berlangsung khidmat dan sarat refleksi atas pemikiran-pemikiran besar Bung Karno. Dalam tausiahnya, Gus Muwafiq menekankan bangsa Indonesia memiliki hutang besar kepada Bung Karno, yang telah meletakkan dasar-dasar kebangsaan, persatuan, dan nasionalisme jauh sebelum banyak tokoh lain memikirkannya.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

“PDI Perjuangan harus meneruskan apa yang telah dilakukan Bung Karno. Beliau telah memikirkan kesatuan bangsa, kebersamaan, dan nasionalisme sejak jauh hari. Peletakan dasar kesatuan bangsa ini tidak sederhana,” ujar Gus Muwafiq.

Gus Muwafiq juga menyinggung tantangan baru di era transformasi teknologi komunikasi yang menurutnya membuat prinsip berdikari menjadi semakin sulit dijalankan. Ia menyarankan perlunya pembacaan ulang terhadap konsep berdikari Bung Karno sesuai dengan konteks zaman.

“Kita sudah sulit lepas dari ketergantungan pada pihak ketiga. Maka diperlukan dekonstruksi terhadap konsep berdikari Bung Karno — bukan untuk mengganti, melainkan untuk menafsirkan ulang sesuai tantangan saat ini,” ujarnya.

Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar

Ketua DPD PDI Perjuangan DIY, Nuryadi menyampaikan, PDI Perjuangan merupakan partai politik yang secara konsisten menjaga spirit nasionalisme, dengan akar sejarah yang kuat bersambung langsung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI).

“Kita tidak boleh menafikan peran minoritas. Perayaan Bulan Bung Karno bukan hanya milik PDI Perjuangan. Seperti pekik 'Merdeka!' itu milik seluruh bangsa Indonesia. Saat ini hanya PDI Perjuangan yang menjaga dan melestarikannya, karena itu adalah bagian dari sejarah bangsa ini,” ungkap Nuryadi.

Quote