Ikuti Kami

Presiden Jokowi Dinilai Bijak Selesaikan Konflik di Papua

Salah satunya dengan pendekatakan kultural dan pembangunan infrastruktur.

Presiden Jokowi Dinilai Bijak Selesaikan Konflik di Papua
Ketua direktur program tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima.

Jakarta, Gesuri.id – Ketua direktur program tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima mengatakan selama ini Jokowi selaku kepala negara terus melakukan penyelesaian konflik di Papua dengan cukup bijakasana. 

Salah satunya dengan pendekatakan kultural dan pembangunan infrastruktur.

Baca: Jokowi Perintahkan Tumpas KKB di Papua Sampai ke Akarnya

"Kalau penyelesakan konflik rakyat Papua dengan organisasi OPM, penyelesaian Jokowj cukup wise, dengan pendekatan kultural, dengan pendekatan pembangunan infrastruktur yang mana persoalan kesenjangan pembangunan ekonomi yang tertinggal, selama ini itu terjawab dan terselesaikan dengan program-prorgam pemerintahan Jokowi," ujar Aria Bima saat dihubungi, Jakarta, Kamis (6/12).

Menurut Aria, langkah Jokowi dengan melakukan diplomasi ekonomi dan kultural ini menjadi sangat luar biasa. Pasalnya, saat ini banyak masyarakat Papua yang sudah merasakan 'di Indonesia kan', tanpa mereka harus ke Pulau Jawa untuk merasakan 'Indonesia' itu sendiri.

"Jadi mimpi Indonesia di 2024, adalah salah satu tolok ukurnya adalah sejauh mana pembangunan SDM Papua itu akan terwujud," ucap Aria.

"Bukan mimpi Indonesia dalam pengertian Jawa ya tapi mimpi Indonesia ke depan yang salah satunya adalah kapsul watu yang ada di Papua. Itu suatu diplomasi kultural yang sangat luar biasa membangun tali batin rakyat Papua, termasuk kawan-kawan yang tegabung dalam keinginan mau merdeka menjadi tidak merdeka," tambahnya.

Meskipun demikian, bukan berarti dalam program Nawacita II, Jokowi hanya berfokus pada perkembangan di Papua saja tapi menjadikan Indonesia sebagai Indonesia sentris bukan lagi Jawa Sentris. Untuk itu, saat ini pemerintah giat melakukan pembangunan infrastruktur dengan membuat koneksitas darat, laut dan udara.

Tentunya, agar berbagai kebutuhan khususya kebutuhan rumah tangga dan industri di seluruh Indoneasia bisa berkembang.

Baca: Pemda di Papua Diminta Lawan Propaganda KKB

"Jadi bukan fokus ke Papua. Tapi Papua menjadi bagian integral berfikir yang integratif, bukan miopik sehingga membangun infrastruktur koneksitas dan dimana koneksitas itu memacu pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi baru itu adalah desain narasi besar yang dibangun Jokowi bagaimana Indonesia sentris ini yang didalamnya adalah Papua, satu kesatuan ekonomi nasional," ungkap Aria.

Aria pun meyakini dengan berbagai pembangunan infrastruktur dari pinggir salah satunya di Papua yang saat ini terus berjalan, merupakan bukti nyata dari komitmen bahwa NKRI adalah harga mati bisa menjadi lebih cerdas, teknoratik, kuantitatif, dan terimplikasi di dalam kebijakan-kebijakan pembangunan.

Quote