Ikuti Kami

Singgung Megawati, Arteria: Sandiaga Kebakaran Jenggot

Arteria menilai pernyataan Sandiaga tidak mencerminkan sebagai seorang pemimpin.

Singgung Megawati, Arteria: Sandiaga Kebakaran Jenggot
Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan. Foto: beritasatu.com.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan menegaskan bahwa pernyataan Sandiaga Uno yang menyebut Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tak pernah mengucapkan selamat kepada Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seusai Pemilu 2004 dan 2009 tidak mencerminkan sebagai seorang pemimpin.

Arteria menilai sikap Sandi justru akan mengundang sentimen publik. Sebab apa yang diutarakan Sandi disamping materi muatan pernyataannya tidak benar, tetapi sudah menyerang kehormatan Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca: Hendrawan Kecam Ucapan Sandi yang Singgung Megawati

"Ndak perlu Mas Sandi sampai begitu reaktif, nyerempet sana sini, seperti kebakaran jenggot, gagal paham dan menebar hoaks. Ndak perlu beliau menggiring opini sesat dengan menganalogikannya dengan Ibu Mega," tegasnya saat di hubungi Gesuri.id, di Jakarta, Selasa (2/7).

Arteria menyebut bahwa pernyataan Capres 02 itu keliru. "Boleh ditelusuri rekam jejak digitalnya, bahkan saksinya masih ada yakni Pak Syarif Hasan, dulu beliau Wasekjen Partai Demokrat," sambungnya.

Sebagai sosok seorang pemimpin, menurut Arteria, semestinya Prabowo Subianto mengajarkan menunjukan sikap kebesaran jiwa kepada masyarakat Indonesia khususnya pendukungnya.

"Yang perlu Mas Sandi ketahui biasanya Pak Prabowo yang mengajarkan kita semua tentang kebesaran jiwa seorang pemimpin, Pak Prabowo kan yang selama ini legowo, sehingga wajar apabila publik menanti kembali sikap kstaria, jiwa besar dan sportifitas, itu saja dan ndak lebih," ungkapnya.

Sebagai kader PDI Perjuangan, Arteria menyarankan Sandi untuk mengenal Putri Presiden pertama RI tersebut. 

"Mas Sandi sebaiknya kenali lebih dekat Ibu Megawati, ibu memilih jalan kemanusian dalam berpolitik, petarung handal namun taat aturan kompetisi. Kami-kami kan menjadi saksi hidup bagaimana Ibu Megawati kala itu," jelasnya.

Terkait pernyataan Sandi menyebut ucapan selamat sebagai budaya barat, Arteria menyanggah hal itu. Ia menilai justru ucapan selamat merupakan budaya dan tradisi Indonesia yang sudah melembaga bahkan menjadi bagian dari sistem nilai sosial tersendiri.

Baca: Tersangka Makar Pernah Melawan Keputusan Megawati

"Ucapan selamat adalah salah satu ucapan terindah yang dipakai manusia Indonesia dalam berbahasa, sekaligus menjadi simbol kebaikan manusia atas manusia lainnya. Terkandung ketulusan hati dan juga doa serta pengakuan eksistensi serta penghargaan atas manusia satu terhadap manusia lainnya. Harusnya Mas Sandi paham tentang itu," pungkasnya.

Selain itu, lanjut Arteria, saling mengucapkan selamat ibadah adalah salah satu cara berlomba dalam kebaikan. "Mendoakan sesama itu yang diajarkan paling tidak oleh iman kami," tandasnya.

Quote