Ikuti Kami

Soal Debat Arteria-Emil, Mengapa Cara Berdebat Dipersoalkan?

Banyak netizen yang mengecam Arteria karena dianggap ‘tak sopan’ pada Emil Salim dalam debat itu. 

Soal Debat Arteria-Emil, Mengapa Cara Berdebat Dipersoalkan?
Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus menanggapi perdebatan panas antara rekannya satu partai, Arteria Dahlan dengan Menteri era Soeharto, Emil Salim terkait revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam talkshow sebuah stasiun televisi swasta, baru-baru ini.

Banyak netizen yang mengecam Arteria karena dianggap ‘tak sopan’ pada Emil Salim dalam debat itu. 

Baca: Debat Panas dengan Emil Salim, Ini Penjelasan Arteria

Deddy merasa heran ketika dalam sebuah perdebatan, banyak orang yang lebih mempersoalkan cara penyampaian dibandingkan kebenaran informasi yang disampaikan. 

“Saya hanya heran kenapa debat soal cara ini mengalahkan substansi debatnya.,” ujar Deddy di akun Facebooknya, baru-baru ini. 

Deddy juga melihat ada ketidak adilan dalam talkshow tersebut. Ketidakadilan itu tampak ketika Emil Salim berulangkali mendegradasi sosok Arteria sebagai politisi dan anggota DPR, para hadirin bertepuk tangan dan tidak dipermasalahkan oleh pembawa acara.

“Tetapi giliran Arteria berbicara, dia dihujat. Ini double standard!” tegas Deddy. 

Deddy pun menduga mencuatnya debat ini menjadi kontroversi  bukan karena masalah adab atau kepantasan belaka, tetapi lebih kepada “posisi politik”. 

“Arteria dipandang sebagai penjahat dan orang busuk, karena dia politisi dan anggota DPR. Apapun yg keluar dari mulutnya adalah sampah dan pasti salah. Hal sebaliknya untuk sang professor (Emil Salim). Padahal itu jelas-jelas sebuah debat dan sebuah pertunjukan,” tegas Deddy.

Baca: Tajamnya Analisa Arteria Lucuti Logika KPK Tak Pernah Salah

Deddy pun mengandaikan Emil Salim menjadi politisi PAN Zulfikli Hasan. Kemudian  yang berteriak dan menunjuk-nunjuk itu bukan Arteria Dahlan, melainkan mahasiswa BEM. Pasti opini netizen akan lebih berpihak pada mahasiswa BEM.

“Mereka akan bilang: LIHAT ITU Mahasiswa BERANI DAN KRITIS!! Tak peduli yg keluar dari anak itu hanya sumpah serapah dan caci maki,” ujar Deddy..

“Ketika Arteria “bicara tdk sopan” pada Emil Salim, dia “biadab”. Kalau orang “memaki dan fitnah” Jokowi, itu demokrasi/kritik!” sindir Deddy.

Quote