Jakarta, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Erwin Usman turut merespon upaya penggagalan pelantikan sekaligus pelengseran Presiden Jokowi.
Menurut Erwin, ada dua pandangan terkait kemunculan gerakan makar ini.
Baca: Tersangka Makar Pernah Melawan Keputusan Megawati
"Pertama, kelompok ini tidak terlalu sreg dengan isu yang diusung dan pola-bentuk gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil yang ada sejauh ini. Selain mengecilkan isunya, kuat dugaan mereka tidak suka jika aksinya sekedar soal penolakan sejumlah RUU yang dianggap kontroversial, serta isu-isu soal keadilan, ekologi dan kemanusiaan," kata Erwin sebagaimana dia tulis di akun Facebooknya, baru-baru ini.
Erwin melanjutkan, kelompok makar itu menginginkan hal yang lebih tinggi dari sekedar tuntutan gerakan mahasiswa.
"Mereka menginginkan penggulingan rezim pemerintahan yang sah dan konstitusional," ungkap Erwin.
Pandangan kedua, kelompok ini masih belum puas dan legowo dengan hasil pemilu yang berlangsung damai pada bulan April lalu, berikut peristiwa yang mewarnai sesudahnya.
Terkait keseriusan 'proyek' makar ini, Erwin tak bisa memastikannya.
"Namun seorang sahabat berujar, biasanya yang terucap garang di media massa, di dunia nyata sebaliknya," ujar Erwin, yang juga Ketua DPP Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) ini.
Seperti diketahui, Politisi senior Gerindra, Permadi mengungkapkan secara terbuka agenda melengserkan Presiden Jokowi sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.
Baca: Kapitra Nilai Pihak Yang Tolak Revisi UU KPK, Makar!
Pernyataan itu disampaikan Permadi usai menggelar pertemuan tertutup dengan Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen (Purn) Sunarko hingga Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath di kediaman pribadi Permadi di Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9).
Pertemuan itu, menurut pengakuan Permadi, adalah bagian dari upaya pelengseran Jokowi.