Ikuti Kami

Asam Garam Rudianto Tjen di PDI Perjuangan

PDI Perjuangan telah membawa warna tersendiri di dalam perjuangan untuk mensejahterakan atau memakmurkan Republik Indonesia.

Asam Garam Rudianto Tjen di PDI Perjuangan
Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan Rudianto Tjen.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Bendahara Umum PD Perjuangan Rudianto Tjen kenyang betul menapaki jenjang karir politik di partai berlambang Banteng moncong putih.

Memulai langkah sebagai Pengurus Anak Cabang (PAC) di Bangka Belitung ternyata menjadi pintu masuk menjadi salah satu pejabat teras DPP PDI Perjuangan.

Bergabung dengan PDI Perjuangan saat era orde baru bukanlah perkara mudah. Rudi ingat betul bagaimana PDI Perjuangam dizolimi oleh kekuasaan Orde Baru kala itu tak membuat lulusan Ukrida ini gentar. 

Baca: Rudi Minta Beri Perhatian Lebih Jika Timah Habis di Babel

PDI Perjuangan yang selalu konsisten memperjuangkan Pancasila, UUD 45 dan menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika membuat Rudi yakin betul akan perjuangan politiknya di Indonesia.

Beberapa saat lalu Gesuri.id berkesempatan menemui Rudianto Tjen, dan Rudi menceritakan bagaimana dirinya bergabung ke PDI Perjuangan. Berikut petikan wawancaranya, 

Bisa ceritakan sedikit pak secara singkat bagaimana bapak terjun ke PDI Perjuangan?

Jadi sebenarnya saya sejak masih mahasiswa tahun 90a saya itu melihat bahwa ada pendzoliman di negeri ini, kalau kita lihat di partai politik itu PDI Perjuangan adalah partai yang paling didzolimi di jaman orde baru itu, sejak itulah makanya saya tertarik untuk ikut bersama dan tentu saja ikut berada di dalam suatu partai politik dan secara ideologi yang paling cocok bagi saya adalah PDI Perjuangan yang merupakan partai nasionalis yang betul-betul menjaga NKRI, menjaga tidak adanya diskriminasi dan tentu saja dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang selalu didengungkan. 

Saya sangat tertarik dengan PDI Perjuangan waktu saya mahasiswa, jadi waktu jaman-jamannya tahun 80-90an tahun itu walaupun saya mahasiswa saya sudah terlibat di dalam, ikut sertalah dalam pawai-pawai kampanye dan seterusnya walaupun kita mahasiswa, dan akhirnya pada tahun 90an setelah saya lulus dan sudah aktif di tengah-tengah masyarakat sebagai pekerjalah waktu itu saya ambil bagian untuk aktif di PDI Perjuangan. 

Waktu itu saya masih di Bangka Belitung, setelah selesai kuliah di Bangka Belitung saya dan saya menjadi pengurus PAC di sana, menjadi bendahara PAC satu periode, PAC Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, terus kemudia saya pernah menjadi bendahara DPC selama 2 periode di Kabupaten Bangka juga karena memang kelahiran saya dari Kabupaten Bangka, terus kemudian pernah menjadi bendahara juga di provinsi DPD PDI Perjuangan provinsi Bangka Belitung sudah periode yang kedua, itu periode pertama selesai, periode kedua baru tahun pertama, dan kemudian oleh ketua umum saya ditarik menjadi wakil bendahara di DPP PDI Perjuangan pada tahun 2010 yang lalu. 

Sejak itulah saya menjadi wakil bendahara umum di DPP PDI Perjuangan  sampai hari ini sudah 3 periode di DPP PDI Perjuangan ini. Terus kemudian saya tahun 1999 saya sudah menjadi anggota DPRD di Kabupaten Bangka, terus kemudia tahun 2000 pulau Bangka Belitung saya memisahkan diri dari Provinsi Sumatera Selatan berdirilah provinsi Bangka Belitung tahun 2000, terus kemudia tahun 2004 dari Bangka Belitung itu menjadi satu dapil sendiri yang mempunyai kursi sebanyak 3 kursi dan saya ikut dalam pencalegan 2004 itu, dan Alhamdulillah Puji Tuhan saya terpilih menjadi anggota DPR RI periode pertama di tahun 2004 ini.

Kalau suka dukanya sendiri pak di PDI Perjuangan apa pak?

Ya karena saya dari awal berkecimpung di PDI Perjuangan saya lihat memang suka dukanya kaya jaman kita di tahun 99 itu kita dikejar-kejar, kita diintimidasi, kita ditakut-takutilah oleh pemerintah orde baru pada waktu itu, tetapi tahun 99 kita menang ya, kita menang luar biasa termasuk di Bangka Belitung saya ingat sekali waktu itu di Bangka Belitung itu kan kita masih Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka pada tahun 99 itu yang mencalonkan diri dari PDI Perjuangan itu totalnya cuma 13 orang. 

Tapi akhirnya pada pemilu 1999 itu kita bisa mendapatkan 15 kursi sehingga masih ada 2 kursi yang sebenarnya kita tidak ada orangnya, tidak ada calonnya, dan akhirnya waktu itu diambillah kebijakan oleh pemerintah karena ada 2 kuota yang tidak ada orangnya akhirnyay diambillah dari caleg Sumatera Selatan, Caleg provinsi Sumatera Selatan yang diambil menjadi pengisi anggota DPRD di Kabupaten Bangka ini, itu luar biasa kemenangan pertama waktu itu bagi kita yang tidak kita kira-kira itu dari pencalonan 13 orang itu juga banyak yang calonnya cuma kita ambil dari mungkin personalnya sendiri ngga berminat untuk mencalonkan diri, tetapi akhirnya duduk menjadi anggota DPRD waktu itu malah kurang kuotanya.

Baca: Rudi Minta Pemkab Bangka Larang Menambang Timah di Laut

Berarti kalau mengingat saat era orde baru apa sih yang paling bapak ingat?

Ya kalau orde baru kan kita sebagai partai yang di luar partai waktu itu Golkar ya, kalau di luar Golkar ya kita harus siap dengan intimidasi, harus siap dikejar-kejar oleh aparat dan sebagainya, tetapi tentu saja kita terutama saya ya mungkin kan masih jiwa muda, masih mahasiswa waktu itu, baru lulus waktu itu ya jiwa perlawanan itu ada, ya jadi semangat itu untuk melawan karena kita melihat pendzoliman itu luar biasa, tindakan diskriminasi itu juga luar biasa sehingga timbul karena jiwa muda tantangan yang melawan.

Tapi selama di PDI Perjuangan  achievement terbesar bapak apa sih pak yang pernah bapak raih?

Ya kalau kita tekanan besar ya kita kerja bersama ya selama ini, kita semua bukan kerja pribadi tapi saya melihat bahwa PDI Perjuangan telah membawa warna tersendiri di dalam perjuangan untuk mensejahterakan atau memakmurkan Republik Indonesia ini, kita tahu bahwa PDI Perjuangan itu betul-betul kita dengan semboyannya, bukan semboyan deh kita ini partainya sandal jepit wong cilik, tetapi benar-benar kita di dalam perjuangan kita betul-betul memperjuangkan terutama masyarakat yang kecil, tidak mampu dan sebagainya.

Saya lihat memang perjuangan PDI Perjuangan ini luar biasa sebagai contoh mungkin perjuangan untuk menggolkan undang-undang BPJS yang sekarang menjamin kesehatan dari pada seluruh rakyat Republik Indonesia ini perjuangan waktu itu bukan perjuangan yang mudah, perjuangan yang sangat keras dan bisa berhasil, jadi bukan achievement pribadi, achievement partai saya pikir perjuangan bersama semua.

Quote