Ikuti Kami

Andreas Turut Santuni Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Masyarakat menyampaikan banyak terima kasih atas kepedulian dari PDI Perjuangan. 

Andreas Turut Santuni Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo saat penyerahan bantuan untuk keluarga korban tragedi Kanjuruhan, Rabu (5/10).

Malang, Gesuri.id - Anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo menyerahkan secara langsung santunan kepada keluarga korban tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur

Selain diserahkan secara langsung santunan tersebut diserahkan melalui pengurus PAC PDI Perjuangan untuk selanjutnya diberikan kepada yang berhak. 

"Rasa duka mendalam saya sampaikan atas tragedi kemanusiaan yang menimpa sebagian masyarakat Malang Raya. Kesedihan dan penyesalan dirasakan tidak hanya oleh para keluarga yang ditinggalkan, tetapi seluruh rakyat Indonesia bahkan dunia internaaional. Untuk itu marilah kita bergerak bersama agar luka dan duka itu segera pulih, " kata Andreas di sela-sela penyerahan bantuan di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang Rabu (5/10).

Baca: Puan Minta Hargai Dahulu Kinerja TGIPF Tragedi Kanjuruhan

Andreas menuturkan, sesuai dengan garis perjuangan dari partai PDI Perjuangan yang harus dekat dengan rakyat baik dalam suasana suka maupun duka. 

"Bantuan gotong royong ini janganlah dilihat dari nilainya, tapi ini merupakan bentuk empati dan simpati bahwa kita bagian dari rakyat di suasana apapun." Ujarnya.

Sementara salah satu keluarga korban meninggal, Luffiati, yang suami dan anaknya menjadi korban meninggal di Stadion Kanjuruhan menyampaikan banyak terima kasih atas kepedulian dari PDI Perjuangan. 

"Saya sangat berterimakasih atas kunjungan dan bantuan Bapak. Saya merasa memang semua sudah takdir. Suami saya tidak pernah melihat sepak bola. Ini yang pertama dan terakhir. Tiketnya pun diberi orang dan baru masuk untuk babak kedua," Ungkapnya berkaca-kaca. 

Andreas Presiden menaruh perhatian khusus atas tragedi Kanjuruhan. Salah satu langkahnya adalah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai Menko Polhukam Mahfud MD. 

"Presiden juga memerintahkan menteri terkait dan Kapolri bergerak turun langsung ke Malang, TGIPF diberikan waktu sebulan harus sudah ada kesimpulan." Ujarnya.

Untuk itu, dia mengajak mengajak masyarakat bersabar menunggu hasil kerja TGIPF, jangan berspekulasi dengan hal-hal yang justru akan membuat suasana menjadi tambah kompleks. 

Baca: Untari Harap DAK Mampu Tingkatkan Kualitas Pendidikan SLB

"Informasi di media sosial sangat banyak dan tidak semua benar. Kita jangan termakan informasi hoax. Cari sumber-sumber resmi informasi tentang kejadian di Kanjuruhan." papar Andreas.

Andreas menegaskan, tidak ada yang menginginkan peristiwa memilukan di Kabjuruhan. Dia meminta emua  pihak menyatukan tekad agar kejadian  serupa tidak akan terjadi lagi. 

"Kita harus menyatukan tekad menutup sejarah kelam ini. Cukup ini yang terakhir kali," tandas Wakil Rakyat dari dapil Malang Raya ini.

Quote