Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Tuti Nusandari Roosdiono mengapresiasi perhelatan Asian Para Games 2018 di Indonesia yang telah membawa pesan kemanusiaan dan memberikan pemahaman mengenai disability.
Dikatakan Tuti, mereka para atlet difabel, punya kekurangan tapi sekaligus juga memiliki kelebihan.
"Pesan yang begitu berharga. Sebagai manusia, tugas kita hanya bersyukur atas segala pemberian Tuhan kepada kita. Dan Asian Para Games 2018 yang sukses dihelat di Indonesia ini telah menginspirasi," ujar Tuti.
Spirit Asian Para Games, bukan hanya tentang medali emas. Ini tentang perjuangan yang jauh lebih besar.
"Salah satu atlet Indonesia yang berhasil menyumbang emas adalah M Fadli, atlet paracycling atau balap sepeda khusus kaum difabel. Dulunya Fadli adalah pebalap motor supersport," ungkap Tuti dalam keterangan tertulis, Minggu (14/10).
Namun ia terpaksa pensiun dari dunia balap motor setelah mengalami sebuah kecelakaan pada tahun 2015.
Insiden tersebut terjadi saat ia melakukan selebrasi dalam ajang SuperSport Asia Road Racing Championship (ARCC) 2015 yang diadakan di Sirkuit Internasional Sentul.
Tak disangka, beberapa saat kemudian ia ditabrak oleh pebalap Thailand, Jakkrit Sawangswat. Akibat kecelakaan tersebut, M Fadli mendapat perawatan intensif selama enam bulan di rumah sakit.
Kenyataan pahit harus ia lalui ketika kaki kirinya terpaksa diamputasi. Namun, kini M Fadli telah mengharumkan nama Indonesia dengan sumbangan medali emasnya.
Kisah inspirasi lainnya berasal dari Seorang pelari tuna netra asal India, Raju Rakshitha. Ia tak sekadar berlari.
"Raju menembus gelap, melampaui batas diri. Sesaat menyudahi lari 1500 M di Asian Para Games, ia jatuh pingsan. Raju langsung dibopong oleh pemandu yang menemaninya berlari. Ia memang terjatuh, tetapi jatuhnya membangunkan pikiran banyak orang bahwa Asian Para Games kompetisi yang bukan sekadar medali. Asian Para Games adalah kompetisi para inspirasi," papar Tuti.
Untuk itu, wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah I ini mengajak masyarakat Indonesia, khususnya di Dapilnya untuk selalu berpikiran positif dan optimis memandang masa depan bangsa.
"Jika kita GOTONG ROYONG bersama, GUYUB RUKUN dan TANDANG GAWE, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara maju yang disegani negara lain karena rakyatnya telah melampaui batas. Tidak mengeluh dan bekerja keras untuk meraih apa yang diinginkan," harap Tuti.
