Ikuti Kami

Banteng Malang Inisiasi Kampung Tangguh Covid-19

Kampung Tangguh ini juga bertujuan untuk menciptakan kemandirian pangan pada masyarakat.

Banteng Malang Inisiasi Kampung Tangguh Covid-19
Salah satu inisiator Kampung Gotong Royong, Abdul Qodir.

Malang, Gesuri.id - Ketakutan terhadap pandemi virus corona membuat kondisi psikologis masyarakat terganggu, bahkan menyebabkan depresi. 

Dengan kehadiran Kampung Tangguh di Kabupaten Malang mampu memulihkan kondisi psikologis masyarakat. Salah satu contohnya, Kampung Tangguh yang ada di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Kampung Tangguh yang sebelumnya bernama Kampung 'Gotong Royong' itu terbukti mampu mencatatkan keberhasilan mengatasi psikologis masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca: Basarah Puji Semangat Pancasila di Kampung Tengah

Saat ini, tidak terdapat lagi catatan pasien positif Covid-19 di desa tersebut yang notabene merupakan wilayah penyebaran Covid-19 pertama kali di Kabupaten Malang.

Awal terbentuknya Kampung Tangguh atau Kampung Gotong Royong itu sendiri pertama kali di inisiasi oleh beberapa tokoh pemuda yang rutin melakukan komunikasi dengan Camat Dau untuk membuat suatu gerakan memulihkan kondisi psikologis masyarakat yang panik terhadap tetangganya yang terkena Covid-19.

“Iya benar, kita salah satu inisiator terbentuknya Kampung Gotong Royong, yang pada akhirnya diubah menjadi Kampung Tangguh. Untuk membentuk Kampung Tangguh tersebut kita intens komunikasi dengan Camat Dau,” ujar Abdul Qodir salah satu inisiator Kampung Gotong Royong, Rabu (3/6) usai mendampingi Bupati Malang meninjau Kampung Tangguh di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Pria yang akrab disapa Cha' Adeng itu mengungkapkan dibentuknya kampung tangguh tersebut bertujuan untuk memotivasi masyarakat khususnya yang berada di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang agar tidak panik dan bergotong royong mencegah penyebaran Covid-19.

“Saya pribadi masih percaya, apapun yang Tuhan ciptakan akan ada manfaatnya. Manfaatnya apa, menumbuhkan kesadaran masyarakat, semangat gotong royong," pungkas Adeng.

Selain untuk memotivasi masyarakat, Kampung Tangguh ini juga bertujuan untuk menciptakan kemandirian pangan pada masyarakat. Karena dengan adanya Lumbung Pangan yang terpusat di posko Kampung Tangguh, akan lebih membantu kebutuhan masyarakat.

"Adanya Lumbung Pangan tersebut membuat masyarakat tidak khawatir terhadap kebutuhan pangan di tengah Pandemi Covid-19," beber pria yang menjabat sebagai Presiden Direktur Jaringan Satu Indonesia (JSI) itu.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan tingkat kepercayaan diri masyarakat saat ini sudah meningkat setelah satu keluarga di Jalan Wijayakusuma, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang terpapar Covid-19 dapat tersembuhkan.

“Masyarakat akhirnya sadar bahwa Covid-19 dapat disembuhkan,” katanya.

Beberapa cara telah dilakukan oleh Satuan Gugus Tugas Kampung Tangguh Desa Mulyoagung untuk mencegah persebaran Covid-19. Satgas Desa Mulyoagung juga gencar melakukan sosialisasi secara masif sehingga tingkat imunitas warga tumbuh.

Baca: Ansy Kawal Penyaluran Bantuan Kementan Pada Rakyat

“Sosialisasi masif dilakukan, kita mengadakan roadshow untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak panik karena kepanikan tersebut dapat menurunkan imunitas tubuh. Penguatan mental, penguatan jiwa itu yang penting,” tandasnya.

Adeng melanjutkan, upaya sosialisasi dan tindakan yang bisa dilakukan untuk memulai hidup normal baru atau new normal, yaitu menerapkan pola hidup sehat dan mengikuti protokol kesehatan.

“Sampai sekarang belum ditemukan vaksinnya. Vaksin yang dapat dilakukan untuk saat ini adalah penguatan psikologis masyarakat, menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ujar Adeng.

Quote