Surabaya, Gesuri.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya, Jawa Timur mendorong pengembangan Grebek Maulid yang tiap tahunnya digelar warga Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari.
Semua warga terlibat, dari yang muda hingga yang tua. Anggota Karang Taruna dan siswa-siswi Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) serta berbagai kelompok masyarakat sangat antusias menjalankan tradisi tersebut. Selain meriah, tradisi itu juga membuat masyarakat guyub.
Baca: Puti Hadiri Grebek Maulid Nabi di Kampung Rangkah Gang Buntu
Secara swadaya, warga bergotong royong menyiapkan semua kebutuhan untuk menjalankan tradisi yang telah digelar rutin selama puluhan tahun dari generasi ke generasi tersebut.
Tumpeng gunungan dari hasil bumi, beragam sayur, buah, kue, dan aneka makanan dijadikan semacam bingkisan, lalu diarak keliling kampung. Ada enam tumpeng raksasa yang diarak warga.
Ketua DPRD Surabaya Armuji mengapresiasi semangat masyarakat untuk terus melestarikan tradisi Grebek Maulid.
“Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen untuk memperkuat perjuangan kita dalam meneladani Nabi Muhammad yang selalu berbuat baik kepada sesama, tak pernah membenci orang lain, dan selalu berikhtiar untuk kebaikan masyarakat,” ujar Armuji di Surabaya, Rabu (21/11).
Armuji berharap tradisi tersebut menjadi destinasi wisata baru yang mampu memikat wisatawan. Selain itu Armusi meyakini potensi acara tersebut sangat besar untuk dikembangkan sebagai event pariwisata.
“Saat ini tren yang berkembang di dunia pariwisata adalah tradisi-tradisi yang telah mengakar di masyarakat. Wisatawan sangat senang melihat tradisi-tradisi rakyat. Termasuk acara Grebek Maulid ini bisa dikembangkan, sehingga bisa mendatangkan wisatawan dan memberi berkah ekonomi bagi warga di kampung Rangkah,” papar Armuji.
Selain untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad yang kaya keteladanan, lanjut Armuji, tradisi Grebek Maulid mampu membangun kebersamaan di antara para warga.
“Ketika masyarakat guyub, saling dukung, itu adalah modal sosial yang sangat kuat untuk membangun daerah,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Baca: DPRD Surabaya ungkap Syarat Terakhir Gaji ke-13 Terpenuhi
Bahkan, Armuji menilai, tradisi Grebek Maulid bisa menjadi ciri khas Surabaya dalam menyambut Maulid Nabi. Oleh karena itu, dia mendorong Pemkot Surabaya untuk memfasilitasi pelaksanaan tradisi tersebut dalam skala yang lebih besar.
"Kalau di daerah lain ada Grebek Suro, saatnya diciptakan Grebek Maulid di Surabaya. DPRD siap mensupport dan menganggarkan dana untuk pengembangan destinasi wisata tradisi. Kami mencatat ada anggaran untuk pengembangan wisata Rp 2 miliar yang tak terserap. Ini patut disayangkan. Seharusnya hal itu bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan acara-acara yang berpotensi menjadi event tourism baru seperti Grebek Maulid ini," ungkap Armuji.