Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Eko Yunianto, memilih cara unik untuk menyapa masyarakat sekaligus menutup rangkaian peringatan Bulan Soekarno.
Melalui pertunjukan seni Reog Ponorogo, Eko menghadirkan malam budaya yang sarat makna di kediamannya di Jalan Tawangmangu, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jumat (27/6/2025).
“Acaranya memang saya gelar untuk menyapa masyarakat dengan kesenian tradisional. Sekaligus menutup Bulan Soekarno yang kita kenang sebagai bulan penuh perjuangan dan pemikiran besar Bung Karno,” kata Eko, dikutip pada Sabtu (28/6/2025).
Dalam pertunjukan yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut, Eko secara khusus mengundang kelompok seni Reog Paguyuban Singo Bekti Budoyo Joyo (SBBJ) dari Krajan, Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa. Penampilan memukau para seniman lokal ini melibatkan puluhan penari, termasuk penari jathilan, penari jaranan, dan para pemain musik tradisional.
Puncak pertunjukan ditandai dengan aksi dua penari utama yang menampilkan topeng Dadak Merak khas Reog dengan bobot mencapai 50–60 kilogram. Selain itu, tampil pula tiga perempuan penari Jathilan yang menambah semarak malam budaya tersebut.
Tahun ini, Eko mengusung tema khusus untuk peringatan Bulan Soekarno, yaitu “Jujur, Berjiwa Kesatria”.
“Tagline itu saya pilih karena kejujuran dan jiwa kesatria adalah dua nilai yang mulai luntur dalam kehidupan berbangsa saat ini. Bung Karno adalah simbol keberanian, kejujuran dalam berpolitik, dan kesatria dalam memperjuangkan rakyat. Kita harus menghidupkan kembali nilai-nilai itu,” tegasnya.
Ia meyakini bahwa melalui pendekatan budaya, semangat nasionalisme dan karakter kebangsaan dapat kembali diperkuat, terutama di kalangan masyarakat akar rumput.
“Budaya seperti Reog ini bukan hanya hiburan, tapi juga bentuk ekspresi nilai-nilai keberanian dan kebijaksanaan. Cocok untuk mengingatkan kita akan karakter seorang pemimpin seperti Bung Karno,” ungkapnya.
Pertunjukan ini tak hanya menjadi ajang pelestarian budaya lokal, tetapi juga wadah refleksi atas nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh sang proklamator, Bung Karno, kepada generasi penerus bangsa.