Ikuti Kami

Eksekusi TKI Tanpa Notifikasi, Arab Tak Paham Kekecewaan RI

Evita mengecam eksekusi mati Tuti yang dilakukan tanpa melalui notifikasi resmi ke Indonesia.

Eksekusi TKI Tanpa Notifikasi, Arab Tak Paham Kekecewaan RI
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Evita Nursanty.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Evita Nursanty menyayangkan otoritas Arab Saudi yang tak pernah paham kekecewaan Pemerintah RI dalam persoalan TKI. 

Menurutnya, secara psikologis, RI sangat terganggu dengan eksekusi mati terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Majalengka, Jawa Barat, Tuti Tursilawati pada Senin (29/10) yang dilakukan tanpa melalui notifikasi resmi.

Baca: Eksekusi Mati TKI, Presiden Pertanyakan Ketiadaan Notifikasi

Evita juga mengingatkan hubungan antardua negara terjadi dengan pertemuan antara Menlu Saudi, Adel al-Jubeir dengan Presiden RI Joko Widodo.

"Secara psikologis kita terganggu karena sebelumnya kita sudah wanti-wanti. Saya sulit menggambarkan betapa kita sedih, prihatin dan menyesalkan yang terjadi," ujar Evita dalam keterangan resminya, Rabu (31/10).

"Saya mengecam eksekusi mati Tuty ini tanpa melalui notifikasi resmi ke Indonesia. Bahkan, pihak KJRI Jeddah sudah berkomunikasi dengan Tuty pada 28 Oktober. Namun tak ada indikasi akan dieksekusi mati," Evita menambahkan.

Evita melanjutkan pemerintah RI selama ini sudah berjuang keras memperjuangkan pembebasan WNI dari hukuman mati di Saudi. Upaya lain adalah dengan mendorong peningkatan perlindungan TKI di Saudi. Merujuk data Kementerian Luar Negeri RI 2011-2018 bahwa dari 103 TKI yang terancam hukuman mati, sebanyak 85 berhasil dibebaskan.

Evita juga mengatakan pemerintah RI telah berupaya membantu meringankan hukuman Tuty dengan melakukan kunjungan ke Saudi. Bahkan, ia menyebut pihak Kemlu sudah berkunjung sebanyak 47 kali ke penjara Tuty sejak 2011.

"Pemerintah juga memfasilitasi keluarga almarhumah tiga kali ke Arab Saudi," jelas Evita.

Baca: Abdin Kecam Esekusi Mati Tuty di Arab Saudi

Tuty Tursilawati, TKI asal Majalengka, Jawa Barat dieksekusi mati pada Senin (2910) pagi Saudi. Tuty divonis karena memukulkan kayu ke majikannya bernama Suud Malhaq Al Utibi di Kota Thaif pada 11 Mei 2010. 

Suud dilaporkan tewas diduga karena pukulan tersebut. Tuty juga dituduh membawa perhiasan majikannya tersebut. Ibu Tuty, Iti Sarniti mengatakan pemukulan putrinya terhadap Suud karena untuk membela diri, bukan sengaja membunuh.

Quote